PWMU.CO – Ini penyebab anak shalih dalam keluarga disampaikan Suhadi Fajaray dalam acara Tabligh Akbar Masjid Al Mizan SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik di Cordoba Convention Hall, Sabtu (14/10/2023).
Motivator sekaligus Konsultan Pendidikan kelahiran Jombang Jawa Timur itu membuka sesi motivasi dengan mendoakan seluruh tamu undangan yang hadir. “Saya doakan bapak ibu sekalian yang hadir menjadi calon penghuni surga,” bukanya.
Dengan gaya khas yang energik, dia menyampaikan akan menyampaikan materi dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. “Kalau kita menahan sebagian harta, dikhawatirkan kalau harta itu diambil dengan musibah,” ungkapnya.
Dia mengajak tamu undangan untuk menilik kondisi sosial yang tengah terjadi dan musibah yang menjadi trend saat ini. Sembari menunjukkan sitasi pada sosial media tentang berita konflik keluarga, orangtua dan anak, perundungan, Gay-LGBT.
“Hal seperti ini bapak, ibu. Dulu saya kira hanya ada di Google, tetapi setelah ada seorang ayah yang datang kepada saya menceritakan perlakukan anak kepada dirinya mulai dari tidak diurus, tidak diberi makan, diberi makan tetangga maka saya jadi yakin kalau hal seperti itu mungkin untuk terjadi dimana-mana,” jelasnya.
Dia bercerita, dulu bekerja keras sampai jam 1 malam untuk bisa membiayai anak kuliah di kampus yang bagus, tapi setelah lulus jadinya seperti ini. Dia lalu melanjutkan cerita curahan hati ayah tersebut yang tak berapa lama kemudian meninggal dunia.
“Saat pemakaman seperti tidak ada rasa sedih pada wajah anak semata wayangnnya,” lanjutnya.
Penyebab Anak Shalih
Suhadi Fajaray menyampaikan, penyebab anak shalih erat kaitannya tentang bagaimana orangtuanya.
Dia kemudian mengungkap apabila manusia meninggal, maka terputus amalan kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih (HR Muslim Nomor 1631). “Sekarang kita runtutkan bapak-ibu. Alur bagaimana peran orangtua mengantar putra-putrinya menjadi anak shalih,” ajaknya.
Dari urutan ketiga tentang anak shalih sebagai salah satu amalan yang tidak terputus setelah meninggal dunia. Pertama, anak shalih merupakan hasil dari orangtua yang memiliki ilmu dan bermanfaat.
“Jika orangtua tidak memiliki ilmu khususnya ilmu mendidik anak, maka bagaimana bisa mewujudkan anak yang shalih,” lanjutnya menegaskan.
Kedua, orangtua yang gemar bersedekah, karena mendidik anak menjadi shalih itu tantangan yang tidak mudah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah (HR Tirmidzi dan Ahmad)
“Bapak ibu sekalian, agar mengantar anak menjadi shalih itu mudah maka orangtua perlu memenuhi dua hal tadi. Berilmu dan gemar bersedekah agar anak tidak menjadi musibah seperti yang saat ini marak terjadi,” lanjutnya.
Dia menuturkan, sulit memiliki anak yang shalih jika orangtuanya tidak berilmu dan tidak mau bersedekah. Karena salah satu bentuk ampunan itu berasal dari kita yang senang bersedekah. Maka Allah akan mengampuni dosa kita. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah. Editor Ichwan Arif.