PWMU.CO – Ketika kader Aisyiyah bersuamikan aktivis NU terungkap dalam Kajian Ideologi Kepemimpinan yang digelar Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Solokuro, Lamongan, Jawa Timur di Perguruan Muhamamdiyah Tebluru, Solokuro, Jumat (10/11/23). Kajian ini diikuti seluruh pimpinan harian, ketua majelis dan lembaga beserta anggota dan pimpinan ranting se-Kecamatan Solokuro.
Acara bertema Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa ini dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Lamongan Diyana Mufidati SAg SPd.
Dia menyampaikan tentang 10 komitmen perempuan berkemajuan, salah satunya soal penguatan keluarga sakinah.
Ada yang menarik saat Diyana membahas materi itu yaitu tentang kader Aisyiyah yang bersuamikan aktivis NU (Nahdlatul Ulama).
“Apakah di antara ibu-ibu mujahidah Aisyiyah ini ada yang bersuamikan aktivis NU?” tanyanya. Ternyata ada tujuh peserta yang mengangkat tangan dan menyampaikan bahwa suaminya adalah seorang aktivis NU.
Diyana lalu mengapresiasi pengakuan dan kejujuran yang dipegang teguh oleh kader-kader Aisyiyah tersebut dengan keberanian mengungkapkan identitas diri.
“Apakah ada kendala ketika beraisyiyah?” tanyanya.
Ketujuh orang itu kompak menjawab bahwa suaminya memberikan izin tanpa syarat serta memberikan keridhaan kepada istri untuk beraisyiyah.
Hal yang seperti ini kata Diyana, sangat langka ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya yang sering terjadi adalah perbedaan saat istri lebih banyak mengalah dan lebih memilih nonaktif dalam berorganisasi, bahkan berpindah organisasi masyarakat (ormas) mengikuti suami.
“Ini merupakan wujud dari inklusif perempuan berkemajuan, mampu menghadapi perbedaan tanpa pertentangan, serta saling memahami dan merelakan dalam berjihad,” tambahnya.
Di akhir acara ada sesi belajar bersama yang dikemas mengembirakan dalam bentuk dalam tanya jawab. Peserta sangat antusias di sesi ini. Terjadi diskusi yang hangat. Peserta yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan reward berupa bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, mi dan lain-lain.
“Semoga kegiatan yang dilakukan di awal periode ini menjadi pertanda baik untuk membawa kader Aisyiyah semakin berkemajuan,” kata Diyana Muufidati. (*)
Penulis Novita Dwi Nur Hidayah Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post