Guru Muhammadiyah Banyak Pindah ke Lain Hati, Pentingnya Dana Abadi
PWMU.CO – Guru Muhammadiyah banyak pindah ke lain hati disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti dalam Tabligh Akbar Resepsi Milad Ke-111 Muhammadiyah dan Milad Ke- 06 ‘Aisyiyah, di Perguruan Muhammadiyah Mojopetung, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, Ahad (26/11/2023).
Abdul Mu’ti menyampaikan beberapa poin penting mengenai keberlangsungan hidup persyarikatan, di antaranya ialah dana abadi untuk kesejahteraan guru Muhammadiyah. Dia menyampaikan saat ini Muhammadiyah sedang menggalakkan Gerakan Infak Pendidikan 111 agar kesejahteraan para pendidik dan tenaga kependidikan di Muhammadiyah segera terwujud.
“Kami dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah sepakat bahwa sejak 111 hari setelah diluncurkan oleh Prof Dr Haedar Nashir MSi pada 18 November yang lalu bersama-sama menghimpun dana pendidikan yang ditargetkan sebesar 111 miliar rupiah,” ucapnya.
Dana tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sarana, dan prasarana di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Selain itu, menurutnya, saat ini, para guru di Muhammadiyah telah banyak yang pindah ke lain hati dengan alasan bahwa gaji yang mereka terima di Muhammadiyah sangat rendah. Sehingga dengan adanya dana abadi ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah berharap agar dapat menjadi bantuan peningkatan kesejahteraan para pendidik dan tenaga kependidikan dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan.
Mengutip Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah HR Alpha Amirrachman MPhil PhD, dari 75.734 guru Muhamamdiyah ada 6.997 guru yang diterima sebagai Pengawai Negeri dengan Kontrak Kerja (P3K).
“Alhamdulillah, setelah seminggu diluncurkan, saat ini telah terkumpul dana sebesar 84 sekian miliiar rupiah. Masih kurang sekian miliiar agar dapat minimal menyentuh angka 111 miliar,” sambung Abdu Mu’ti setelah menjelaskan rencana alokasi dana untuk para tenaga pendidik dan kependidikan Muhammadiyah.
Dia berharap setelah acara resepsi milad ini berlangsung, gerakan Muhammadiyah khususnya di Kecamatan Dukun adalah gerakan untuk menghimpun dana pendidikan yang membuat mandiri tidak hanya bergantung pada subsidi.
Baca sambungan di halaman 2: Sukses Dialog Publik