PWMU.CO – Anies Baswedan, Calon Presiden dengan nomor urut 1 melontarkan pertanyaan kepada Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait tentang pelanggaran etika di Mahkamah Konstitusi (MK) dalam program debat calon presiden (capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam.
”Pada tanggal 25 Pak Prabowo mendaftar RKPU sebagai pasangan calon presiden calon wakil presiden sesudah keputusan MK. Dan kemudian di MK dibentuk MKMK (Majelis Kehormatan MK) yang hasilnya mengatakan bahwa terjadi pelanggaran etika berat yang menyebabkan keputusan yang dibuat MK secara etika bermasalah,” uUjar Anies
”Kemudian bapak punya waktu sampai tanggal 13 November 2023, karena di situ adalah waktu terakhir untuk mengambil keputusan bila ada perubahan. Sesudah Bapak mendengar ternyata pencalonan bermasalah secara etika. Pertanyaan saya, apa perasaan bapak ketika mendengar ketika adanya pelanggaran etika di situ,” tanya Anies
Prabowo Subianto pun menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Anies Baswedan dengan durasi waktu 2 menit. ”Jadi Mas Anies memang suatu perkembangan politik itu ada beberapa segi perspektif, jadi ya tim saya para akar hukum yang mendampingi saya menyampaikan dari segi hukum itu tidak ada masalah. Masalah yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan ya waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang,”jawab Prabowo
”Kemudian ya sudah ada tindakan dan tindakan itupun masih diperdebatkan karena yang bersangkutan masih memroses,” imbuhnya. Kemudian Menteri Pertahanan ini menyampaikan bahwa keputusan itu final dan tidak dapat diubah kembali.
Prabowo juga mengatakan jika biarkan rakyat yang menilai kondisi yang terjadi saat ini, dan dia juga menegaskan bahwa kalau tidak suka Prabowo dan Gibran tidak usah memilihnya saat di TPS (tempat pemungutan suara) nanti. Dan di akhir jawaban Prabowo menegaskan dengen, ”Saya tidak takut tidak punya jabatan ya Mas Anies sorry ye Mas Anies saya tidak punya apa-apa. Saya sudah siap mati untuk negara ini,” tegasnya.
Fenomena Ordal
Anies mendapatkan kesempatan lagi untuk menanggapi jawaban Prabowo selama 1 menit. Dia membahas tentang ordal (orang dalam) yang sangat marak terjadi di Indonesia.
Anies mengungkapkan, ”Ada ordal di mana-mana, yang membuat meritokratik enggak berjalan yang membuat etika luntur dan ketika fenomena ordal itut bukan hanya di masyarakat tetapi diproses yang paling puncak terjadi ordal.”
Anies memaparkan ada beberapa guru yang mengatakan, ”Pak pengangkatan guru-guru di daerah kami mendasarkan ordal kalau tidak ada ordal enggak bisa jadi guru enggak bisa diangkat lalu apa jawabannya, atasan saya bilang wong yang di Jakarta aja pakai ordal kenapa kita yang di bawah tidak boleh pakai ordal, negeri ini rusak apabila tatanan itu hilang,” ujarnya.
Prabowo menjawab di dalam demokrasi kekuasaan tahta tertinggi ada di tangan rakyat. ”Hakim yang tertinggi adalah rakyat. Tanggal 14 Februari rakyat yang mengambil keputusan, kalau kami tidak benar salah berkhianat rakyat yang akan menghukum kami,” tegas rabowo diakhir tanggapannya
Penulis Nabillah Amira Firdausi Editor Mohammad Nurfatoni