PWMU.CO – Milad ke-48, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, mengukir momen bersejarah, Sabtu (13/1/2024) pagi.
Di usia ke-48 ini Smamda Sidoarjo launching (meluncurkan) perpustakaan. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd yang meresmikannya.
Ketika rombongan Prof Mu’ti berhenti di depan gedung perpustakaan, beberapa murid yang mendapat tugas membawa nampan berisi Udeng Pacul Gowang menyambutnya.
Udeng Pacul Gowang dipakai oleh tamu undangan laki-laki sebagai tanda selamat datang dan penghormatan. Ini produk budaya berupa penutup kepala khas dari kabupaten Sidoarjo dengan motif batik Sidoarjo.
Prof Mu’ti didampingi oleh Sekretaris PWM Jatim Prof Dr Biyanto MAg, Wakil Ketua PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi, narasumber seminar internasional Dr Sony Zulhuda PhD, Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi.
Ada Ketua PDM Sidoarjo Prof Dr A. Dzo’ul Milal MPd, Kepala Sekolah M. Zainul Arifin SKom MM dan jajaran komite sekolah. Mereka menyaksikan Prof Mu’ti melakukan pengguntingan pita sebagai tanda peresmian perpustakaan Smamda Sidoarjo.
Kepala Perpustakaan Wigatiningsih MPd menjelaskan, perpustakaan Smamda Sidoarjo sudah terakreditasi A dan akan reakreditasi pada tahun ini. Dengan melakukan renovasi di bagian dalam atau interior, seluruh wajah dipoles sedemikian rupa sehingga perpustakaan di Jalan Mojopahit 666 B Sidoarjo itu berpenampilan baru.
Tidak hanya itu, ada bagian yang awalnya tidak ada sekarang terwujud. Seperti ruang Muhammadiyah Corner yang terletak di bagian depan sebelah meja pelayanan pengunjung. Muhammadiyah Corner dilengkapi dengan rak yang anggun dan kekinian berisi koleksi buku tentang persyarikatan Muhammadiyah dan Kemuhammadiyahan.
“Koleksi buku juga bertambah banyak melalui pengadaan judul buku baru berdasarkan usulan siswa, guru maupun karyawan sekolah. Juga hasil dari melihat tren generasi Z supaya siswa Smamda Sidoarjo lebih gemar membaca,” terang Wigati, sapaan akrabnya.
Saat Prof Mu’ti bertanya berapa koleksi buku yang perpustakaan miliki, Wigati mengungkap sebanyak 8000 judul buku dan 12 ribu jumlah buku. “Ini sudah sesuai standar perpustakaan yang terakreditasi A,” jelasnya.
Bagian dalam ada tempat lesehan dengan alas rumput sintetis dilengkapi meja dan bantal duduk kekinian. “Supaya siswa dan guru betah belajar di sana,” ujar Wigati.
Ada pula tempat belajar bersama jika guru perlu mengubah suasana belajar dan membutuhkan peranti yang ada di perpustakaan. Semua, kata Wigati, bertujuan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan berliterasi warga sekolah.
Tidak hanya itu, digitalisasi perpustakaan juga ditingkatkan. Misalnya saat masuk perpustakaan dengan melakukan finger dan e-catalog.
Dalam dialog saat mengunjungi ruang-ruang yang ada, Tamhid Masyhudi memberi masukan kepada Wigati. Menurutnya, ada satu yang kurang dan perlu ada, yaitu kafe.
“Wah, tentu ini menyenangkan sekali jika ada kafe di dalam perpustakaan! Milenial sekali,” tutur Tamhid.
Wigati berharap, “Semoga adanya perpustakaan baru di Smamda menambah semangat dan gairah untuk meningkatkan kulitas berliterasi. Amin.” (*)
Penulis Wigatiningsih Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni