PWMU.CO – Jaga kredibilitas media dengan berita yang akurat. Pernyataan itu disampaikan Pemimpin Redaksi (Pemred) PWMU.CO Mohammad Nurfatoni, Selasa (27/2/24).
Fatoni, sapaannya, mengatakan hal itu dalam Studi Banding: Coaching Clinic Tim Jurnalistik SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya.
Ada 10 siswa yang mengikuti kegiatan ini. Mereka didampingi oleh Pembina Ekstrakulikuler Jurnalistik Smamda Sidoarjo Ubay Nizar Al Banna.
Di sesi pertama, mereka mendapat materi Magazine Journalism dari Pemred Majalah Matan Ainur Rafiq Sophiaan dan materi Mendesain Majalah oleh Edy Subagyardjo Sementara pada sesi kedua mereka belajar bersama Fatoni.
Fatoni menegaskan salah satu ciri berita yang baik adalah menyajikan data yang akurat. “Kredibilitas penulis, wartawan, dan media ditentukan oleh akurasi datanya. Dan media yang kredibel akan menjadi acuan pembacanya,” kata dia.
Untuk menjelaskan soal itu Fatoni memberi contoh penulisan hasil wawancara. Dia meminta agar merekamnya agar tidak ada deviasi. “Jangan sampai pernyataan narasumber, misalnya, kita tulis dengan bahasa sendiri karena kita tidak mau mencatat atau merekamnya,” ujarnya sambil mengingatkan bahwa daya ingat manusia ada batasnya.
“Tidak boleh hanya diingat, harus direkam,” ujarnya. Kemudian rekaman itu ditranskrip dan ditulis sehingga apa yang dikatakan narasumber dan yang akan keluar di berita itu sama.
Hal sederhana tapi juga sering diabaikan soal akurasi adalah penulisan nama narasumber dan atribusinya. “Ketika menulis nama narasumber harus tepat penulisan nama, gelar, dan atribusi atau jabatannya,” jelas dia.
Sebab, lanjutnya, nama seseorang banyak kembarannya. Padahal nama yang ditulis harus bisa diverifikasi kebenarannya. Dia lalu memberi contoh namanya. Kalau ditulis Fatoni saja, maka banyak yang sama. Jika ditulis lengkap Mohammad Nurfatoni mungkin masih ada saja kembarannya.
“Tapi kalau ditulis lengkap dengan atribusinya, yakni Pemred PWMU.CO Mohammad Nurfatoni, maka bisa pastikan itu saya,” jelasnya. Hal kecil yang tak kalah penting menyangkut kredibilitas, jangan ada typo dalam penulisan naskah berita.
Baca sambungan di halaman 2: Jangan Ada Opini di Antara Kita