Jangan Ada Opini di Antara Kita
Selain harus akurat datanya, Fatoni menekankan pentingnya menyajikan fakta dalam berita. “Jangan ada opini di antara kita,” katanya, memelesetkan judul lagu Jangan Ada Dusta di Antara Kita. Maksudnya dalam menulis berita wartawan tidak boleh memasukkan pendapat pribadinya.
Di samping tak boleh mengandung opini penulis, Direktur Kanzun Books itu menjelaskan, karena berita itu fakta maka tidak boleh ada imajinasi wartawan di dalamnya. Misalnya membuat wawancara imajiner.
Ayah lima anak dengan dua cucu itu juga menegaskan, berita juga harus didukung oleh foto yang menarik. Menurut dia, 1 foto sama dengan 1000 kata. “Dalam membuat foto jurnalistik harus memperhatikan komposisi, pencahayaan, dan sudut pengambilan,” ujarnya sambal menunjukkan beberapa contoh foto jurnalistik baik yang dikutip dari media maupun foto karya dia.
Yang tak kalah penting, katanya, foto harus diberi caption atau keterangan harus bisa memuat apa (what), siapa (who), di mana (when), kapan (where), dan kredit foto atau nama pemotret dan medianya.
Fatoni juga berpesan, siswa-siswi Tim Jurnalistik Smamda Sidoarjo ke depan harus lebih sering menulis berita misalnya dengan meliput kegiatan sekolah dan mengirimkannya ke redaksi PWMU.CO.
Untuk memperkuat materi yang disampaikan, Fatoni memberi beberapa tugas pada peserta. Yaitu membuat lead berita, membuat foto jurnalistik, menjawab kuis kata baku, dan membuat berita utuh. (*)
Penulis Farah Az Zahra Asmara. Foto dan naskah berita ini mendapat penghargaan sebagai pemenang praktik jurnalistik.