PWMU.CO – Baitul Arqam Guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, berlangsung di Auditorium Nyai Walidah, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Kamis (4/4/2024).
Acara ini mengundang tiga narasumber. Yaitu Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM) Jawa Timur Dr Achmad Zuhdi Dh MFil I, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sidoarjo Prof Dr A. Dzo’ul Milal MPd, dan Wakil Ketua PDM kabupaten Sidoarjo Dr H Taufik Churahman MAg. Acara
Kepala Smamda Sidoarjo M. Zainul Arifin SKom MM, menjelaskan, kegiatan yang rutin diselenggarakan di Smamda Sidoarjo ini merupakan ajang silaturahmi antara guru dan karyawan. Selain itu juga meningkatkan keislaman dan kemuhammadiyahan bagi warga Smamda.
Selain itu, tambahnya, kegiatan ini untuk menciptakan kesamaan sikap dan membangun nilai-nilai integritas dalam amal usaha Muhammadiyah.
Materi pertama, tentang bagaimana menuju shalat yang khusuk disampaikan oleh Achmad Zuhdi. Dosen di UINSA Surabaya ini mengatakan orang yang khusyuk dalam shalat adalah orang yang mempunyai kesadaran rohani bahwa dirinya, ketika shalat sedang beraudiensi dengan Allah SWT.
“Hal tersebut tertuang dalam Surat al-Mukminun 1-2, ‘Sesungguhnya beruntunglah orang-orang Mukmin yaitu orang yang khusuk dalam shalatnya’,” kata Ustadz Zuhdi, sapaannya.
Materi kedua dengan tajuk “Menjadi Guru dan Karyawan yang Berkemajuan” disampaikan oleh Taufik Churahman.
Dia memaparkan lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah amal usaha Muhammadiyah yang didirikan sebagaiupaya untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk itu guru dan karyawan Smamda diharapkan selalu setia pada komitmen Persyarikatan
Dia lalu mengupas firman Allah dalam Surat at-Taubah 105, “Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’”
Ustadz Taufiq menegaskan bahwa, pengertian etos bekerja dalam Islam selalu semangat dan sikap kerja dilandasi niatan lillahitaala (karena Allah), sehingga pekerjaannya membawa keberkahan dan menjadi ladang amal shaleh.
Pria yang tinggal di Dusun Kali Tengah, Tanggulangin ini mengatakan etos kerja dipengaruhi oleh ilmu, tempat, waktu, dan keadaan. Empat hal tersebut mempengaruhi kinerja seseorang. Diharapkan nilai-nilai religiusitas itu mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman.
Materi ketiga disampaikan oleh A. Dzo’ul Milal dengan tema Membangun Komitmen Guru Karyawan terhadap Muhammadiyah. Dia mengingatkan kembali tentang 10 Sifat Kepribadian Muhammadiyah, yaitu:
- Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
- Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah
- Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam
- Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
- Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta falsafah negara yang sah
- Amar makruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik
- Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
- Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajaran Islam serta membela kepentingannya.
- Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah
- Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
Kegiatan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Misbach MPdI, dengan harapan setelah menjalankan ibadah puasa di Ramadan tahun ini, keluarga besar Smamda kembali lebih semangat beramar makruf nahi mungkar di amal usaha Muhammadiyah yaitu Smamda Sidoarjo.
Djumiyati SPd guru Ekonomi Smamda, menyambut dengan gembira acara ini. “Banyak ilmu yang didapat, terutama ilmu keagamaan,” ujar Bu Djum, sapaan akrabnya.
(*)
Penulis Alfi Faridian Editor Mohammad Nurfatoni