PWMU.CO – Tabligh Akbar SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya mengungkap pentingnya memahami makna al-Quran disampaikan Sekretaris PWM Jawa Timur Prof Dr Biyanto MAg, Senin (1/4/2024).
Smmada kembali menggelar Kajian Tabligh Akbar 2 dengan mengundang narasumber utama Sekretaris PWM Jawa Timur Prof Dr Biyanto MAg. Sama seperti kajian sebelumnya, berkolaborasi dengan Suara Muslim dalam rangkaian kegiatan bertajuk Safari Ramadan.
Diikuti oleh seluruh siswa mulai dari jenjang kelas X-XII besera guru dan karyawan. Acara ini diselenggarakan di Masjid Nurul Ilmi Smamda.
Pada kesempatan baik ini, Biyanto menyampaikan tentang pentingnya mengkaji makna dalam al-Quran. “Jika al-Quran, kitab yang paling banyak dibaca umat manusia, bahkan dihafal. Jangan hanya dibaca, tapi juga dikaji, dipahami artinya, lalu diamalkan. Supaya menjadi Hidayah atau petunjuk,” jelasnya.
Tak hanya itu, Biyanto juga memaparkan 2 contoh dalil dalam al-Quran tentang semangat berkemajuan. Pertama, surah Ali-Imran ayat 26 tentang umat kafir Quraisy yang tidak percaya bahwa suatu saat umat Islam bisa menaklukan wilayah-wilayah seperti Persia dan Romawi.
Dia menuturkan, namun Allah memberikan kekuatan dan mengambilnya sesuai kehendak Allah. Dan peristiwa itu pun benar terjadi setelah Rasulullah wafat. “Apa yang ada di al-Quran adalah nyata, pernah terjadi atau akan terjadi,” tegasnya.
Dalil kedua yakni Surah Yunus ayat 92 tentang Janji Allah akan menenggelamkan Firaun lalu menjaga jasadnya tetap utuh agar bisa menjadi pelajaran bagi umat manusia. Pada akhirnya, di surah al-Mulk, seseorang menemukan mayat Firaun, diawetkan, dan diletakkan di Museum Mesir.
“Saat datang ilmuwan-ilmuwan Prancis untuk meneliti, Prof Maurice menyimpulkan bahwa itu merupakan jasad Firaun, sebab jasadnya penuh dengan garam. Beliau kemudian masuk ke dalam Islam,” jelasnya.
Tak lupa, dia menyampaikan pesan kebermanfaatan ilmu pengetahuan untuk mamahami makna al-Quran. Manfaatkan ilmu pengetahuan untuk mengkaji ayat-ayat Quran”. Dia menjelaskan, ciri dari berkemajuan adalah menggunakan ilmu pengetahuan umum dalam membantu mengkaji al-Quran.
“Kata Alber Einstein, Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, dan agama tanpa ilmu adalah buta,” imbuhnya. (*)
Penulis Fibrina Aquatika. Editor Ichwan Arif.