PWMU.CO – Membuat sebuah pelatihan yang menggembirakan bukanlah perkara yang mudah. Apalagi, untuk dapat mencetak kader yang ideal. Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Abdullah Sidiq Notonegoro menegaskan hal itu dalam sesi materi Latihan Instruktur (LI) Baitul Arqam, Sabtu (26/8) malam.
Sidiq – panggilan akrabnya – menjelaskan bahwa secara elite, kader merupakan bagian yang terpilih di antara yang terbaik. Karena mereka telah teruji mental maupun ideologinya.
(Baca: Menjaga Api Perkaderan Muhammadiyah agar Tetap Berkobar di Pamekasan)
”Kader inti Persyarikatan itu ibarat seorang Superman. Dia menjadi pendobrak dalam Persyarikatan, dan merupakan kelompok elite yang selalu hadir pada peran dan masa yang sulit,” jelas anggota Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) PWM Jatim tersebut.
Sidiq menegaskan kembali bahwa kader Muhammadiyah hasil dari proses perkaderan adalah organ inti Persyarikatan. Mereka harus diorganisir secara permanen karena berkemampuan dalam menjalankan tugas dan misi di lingkungan Persyarikatan, umat, dan bangsa guna mencapai tujuan Muhammadiyah.
”Terhadap sejumlah keluhan, yakni keluhan adanya krisis kader di tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah, itu pasti ada. LI ini merupakan salah satu jawaban dalam upaya memproduksi kader,” terangnya.
(Berita terkait: Inilah 4 Prinsip Dasar Muhammadiyah dalam Menjalankan Agama dan Dr Syamsuddin tentang Amalan Dunia dan Ibadah menurut Majelis Tarjih dan Tajdid)
Persoalannya, lanjut Sidiq, kegiatan seperti ini tidak selalu direspon positif oleh pimpinan cabang dan ranting. Buktinya, tidak semua cabang sudi mengirimkan calon kadernya pada kegiatan ini. ”Masih banyak cabang dan ranting yang pasif dengan alasan krisis kader,” papar Sidiq.
Lebih lanjut, Sidiq menyebut posisi kader Muhammadiyah itu ada 4. Yakni, umat Islam (lapisan paling luar), simpatisan, aktivis, dan kader (lapisan inti). ”Karena kader tidak muncul tiba-tiba, maka harus dipersiapkan melalui lembaga perkaderan,” seru Sidiq menutup sesi.
Latihan Instruktur yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik terselenggara pada tanggal 26-27 Agustus 2017 di SMA Muhammadiyah 10 PPS Gresik.(ria/aan)