PMWU.CO – Selain tercatat sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang paling akhir menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda), Sumenep juga menorehkan catatan unik. Jika Musyda di daerah-daerah lain hanya dihadiri satu dua polisi, yang itu pun karena untuk mengawal kepala daerah setempat, tidak demikian yang terjadi di ujung timur pulau Madura ini. Puluhan polisi masih setia menjaga arena, meski Bupati A. Busyro Karim, sudah meninggalkan arena sejak tadi malam.
“Mungkin karena begitu cintanya pada Muhammadiyah, pak polisi tetap menjaga Musyda Muhammadiyah,” gurau salah satu anggota Musyda. Maklum, tidak pernah ada–semoga tidak pernah ada selamanya–cerita Musyda Muhammadiyah di Jatim yang berakhir atau diselingi kericuhan sebagaimana ormas-ormas lain.
Tak heran jika kehadiran polisi di acara Muhammadiyah justru menjadi “tontonan” warga yang memang jarang berurusan, apalagi berperkara dengan kepolisian. Ada juga yang malah menggunakan kesempatan ini untuk berselfie ria dengan polisi. Jarang-jarang ketemu polisi, mungkin begitu pikir mereka.
Polisi pun juga merasa nyaman untuk menjaga acara Musyda Muhammadiyah. Sebab, sudah bisa memprediksi acara akan berjalan lancar tanpa gangguan sampai akhir. Jadi, selain tidak harus memegang senjata sebagai sikap kewaspadaan, mereka pun juga bisa menjaga acara dengan agak santai. Mungkin sedikit refreshing dari penatnya tugas keseharian. (chusnul choliq)