Kajian Remaja, Dakwah Terpadu Smamda Sidoarjo di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo, pada Ahad-Senin(16-17/6/2024). (Arief Hanafi/PWMU.CO)
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) mengadakan kegiatan Dakwah Terpadu di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi), Ahad-Senin (16-17/6/2024). Kegiatan rutin yang diikuti oleh siswa Smamda tersebut terselenggaara di setiap momen hari raya Idhul Adha dengan lokasi yang berbeda di setiap tahunnya.
Acara Dakwah terpadu tahun ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Jika sebelumnya Dakwah Terpadu ada kajian remaja terkemas menggunakan bahasa Indonesia, namun tahun ini, kajian remaja tersampaikan dengan tiga bahasa. Yakni Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Melayu.
Orasi Lingkungan dengan Bahasa Inggris
Hareldiaz siswa kelas internasional Smamda yang juga salah satu pengisi kajian remaja mengungkapkan jika ini merupakan pengalaman yang berharga karena bisa tampil di depan siswa Miosi untuk memberikan motivasi.
Dalam orasinya yang bertema Environment for The Future Generation, Hareldiaz menjelaskan, bahwa seiring perkembangan zaman kemajuan teknologi melupakan lingkungan. “Harusnya teknologi yang maju membawa kelestarian lingkungan kita” tegasnya.
Some of you might agree that most of the z generation prefer to talk about the latest technology rather than discussing about the nature and environment, picking up garbage or doing recycle waste. While we are gossiping about the latest technology, or staring for hours at your Smartphones and wasting our time with our social media, the Earth’s degradation and damage might be getting worse.
“Sebagian dari Anda mungkin setuju bahwa sebagian besar generasi z lebih suka berbicara tentang teknologi terkini daripada membahas tentang alam dan lingkungan, memungut sampah atau melakukan daur ulang sampah. Di Saat kita bergosip tentang teknologi terkini, atau menatap ponsel pintar Anda selama berjam-jam dan membuang-buang waktu dengan media sosial, degradasi dan kerusakan bumi mungkin akan semakin parah” katanya mantap.
Tampilkan Bahasa Arab hingga Malaysia
Berbeda dengan Hareldiaz, Arif Rahman, kelas X-5, mengambil tema Idul Adha dan keutamaan puasa Arofah, dengan menggunakan bahasa arab. Ia menjelaskan, hari raya Idul Adha tidak hanya masalah kurban dan puasa Arafah semata.
“Lebih dari itu, bagaimana kita menjaga sholat Fardhu yang harus kita lakukan dengan waktu yang sudah ditentukan. Sebagaimana amalan pertama kali yang dihisab di akhirat” katanya.
Selain Hereldiaz dan Arif, ada juga penampilan dari Wulan Diana. Siswa Smamda asal Malaysia ini menjelaskan tujuannya sekolah di Smamda. Menurutnya, masuk Smamda adalah impianya karena bisa berprestasi dan meningkatkan potensinya.
“Di Smamda ini Macam mana, Wulan mau hidup mandiri, boleh setel masalah sendiri, tapi kadang-kadang minta tolong ustadzah juga,” katanya dengan dialek khas Melayu.
Wulan mengungkapkan, dia merasa bersyukur karena telah diterima di lingkungan Smamda, bertemu teman yang baik dan guru yang luar biasa.
Penulis Arief Hanafi, Editor Danar Trivasya Fikri