PWMU.CO – Selama sepekan ini, dunia Islam dibuat marah dengan adanya tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya, Myanmar. Pasalnya, di daerah Rakhine, etnis minoritas di Myanmar itu mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari aparat militer Myanmar.
”Seperti dilansir beberapa media nasional, mereka (etnis Rohingya Myanmar yang beragama Islam) dibunuh dengan sadis dan tempat tinggalnya dibakar oleh aparat militer Myanmar. Ratusan jiwa jadi korban. Tidak hanya pria dewasa saja. Tapi juga perempuan dan anak-anak,” ungkap Izza, salah satu peserta aksi solidaritas untuk Rohingya di depan gedung Grahadi Surabaya, Selasa (5/9).
(Baca: Do’a untuk Rohingya, SD Muda Ceria Ajari Siswa Berempati melalui Seni)
Tragedi yang dialami etnis Rohingya Myanmar, kata siswa SMP Muhammadiyah 17 Surabaya, bukan lagi dalam ranah konflik agama atau etnis. ”Tragedi Rohingya merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan yang luar biasa,” katanya.
Izza pun menyayangkan sikap Aung San Suu Kyi. Penerima nobel perdamaian dari PBB itu seolah diam saja dan membiarkan kejahatan kemanusiaan itu terjadi. ”Ini adalah bentuk pengingkaran dari konsep Human Rights (HAM) dan melukai rasa kemanusian itu sendiri,” tegasnya.
(Baca juga: Infaq Jum’at ke-2 September Masjid Muhammadiyah se-Jatim Disalurkan ke Rohingya)
Tragedi kemanusian di Myanmar ini telah mengetuk hati umat Islam dari penjuru dunia. Tak sedikit di antaranya, menggalang donasi untuk membantu korban tragedi kemanusiaan Rohingya, Myanmar.
”Kami juga ikut berdonasi sebagai bentuk kepedulian kami sesama Muslim. ” tutur guru SMAM 17 Surabaya Daniar saat memberikan donasi untuk Rohingya.(fery/aan)