PWMU.CO – Pelatihan soft skill bertajuk Kesiapan Kerja Orang Muda Disabilitas di SLB Aisyiyah sukses digelar di SLB Krian, Sidoarjo. Acara ini dimulai pukul 08.00 WIB setiap harinya dan berlangsung selama lima hari, Senin-Rabu (24-28/06/2024).
Menurut wakil ketua pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Nelly Asnifati menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan soft skill bagi orang muda disabilitas guna mendukung kesiapan mereka memasuki dunia kerja.
“Kegiatan ini sangat penting karena akses atas pekerjaan merupakan hak dasar bagi semua warga negara, termasuk siswa SLB,” tegas Bu Nelly.
Perempuan asal Sidoarjo itu menambahkan bahwa pelatihan soft skill ini ada tindak lanjut dengan para wali murid. Hasil pelatihan yang sudah dilakukan di sekolah juga bisa dipahami oleh bapak dan ibu. Dalam lima hari itu, ikhtiar kami adalah membekali anak-anak agar siap masuk ke lembaga, instansi, maupun bekerja mandiri.
“Berbekal keterampilan khusus, terutama dalam komunikasi, kecakapan, dan keterampilan, lulusan dari SLB Krian bisa diandalkan dan mandiri di lingkungannya,” tambahnya
Senada dengan Bu Nelly, ketua PDA Sidoarjo Siti Zubaidah menambahkan bahwa Allah menitipkan anak-anak yang hebat. Oleh karena itu perlu disyukuri dan dijaga.
“Kalau kita sayang terhadap putra-putri, jangan tidak boleh ngapa-ngapain, tetapi mari kita dukung kelebihan anak-anak ini selama bisa dijangkau,” terang Zubaidah.
Perempuan yang akrab disapa Bu Zubby menambahkan bahwa putra-putri kita harus diberi ruang atau wadah untuk berkreasi. Allah SWT akan selalu menjaga putra-putri kita yang diniati dengan ibadah.
“Karena kita tidak tahu umur kita sampai kapan, apakah bisa terus membersamai mereka,” sambungnya
Dia juga menyampaikan, jika anak-anak setelah lulus SLB hanya disuruh di rumah atau ilmu dari SLB tidak diterapkan di rumah, maka anak-anak akan sulit mandiri. Kadang karena terlalu sayang, anak-anak tidak diperbolehkan menyapu, mencuci piring, dan lain-lain, Akhirnya mereka tidak bisa mandiri. Maka dari itu, mari kita ajari mulai sekarang.
Testimoni Peserta
Salah satu peserta, Yuki Ahadiyati memberikan testimoni. Yuki kini bekerja sebagai staf admin di Kampus universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
“Saya Yuki, saya berterima kasih kepada Papa dan Ibu serta Bapak/Ibu guru di sekolah. Saya juga berterima kasih kepada teman-teman Papa, Ibu-ibu Aisyiyah, Ibu Nelly, Ibu Edi (Zubby), Bu Zakiyah, Mbak Nurul, Ibu Rifda yang mengajak saya ke Sekolah ini. Saya bekerja sebagai staf admin di Kampus UMSIDA dan kuliah di Umsida di S-1 Informatika,” ungkapnya
“Teman-teman jangan malu, tetap dengarkan Bapak/Ibu kita, hal utama adalah ibadah dan berdoa. Pada saat sekolah saya selalu mengikuti apa yang diberikan ibu guru, dan pada saat di rumah, saya selalu membantu orang tua. Saya mendapatkan informasi dari UMSIDA kalau ada lowongan pekerjaan dan saya terus mengirimkan lamaran,” sambungnya
Selama lima hari, peserta dibekali dengan pengetahuan tentang mengenal diri, percaya diri, visi, cita-cita pekerjaan, mengelola stres dan kekhawatiran, komunikasi efektif, menulis surat lamaran, dan lain-lain.
Mereka juga diharapkan dapat menerapkan hard skill yang dimiliki sesuai kebutuhan perusahaan yang dipilihnya. Pada hari terakhir, orang tua/wali murid turut hadir untuk menyamakan persepsi, motivasi, dan dukungan.
Komitmen orang tua dalam menciptakan rasa percaya diri dan dukungan bagi anak menjadi fokus utama dalam pelatihan ini. Dengan pembekalan ini, diharapkan orang tua dapat menjalankan perannya dengan lebih efektif dalam mendukung soft skill anak. (*)
Penulis: Ernam Editor: Ni’matul Faizah