PWMU.CO – Wajah baru Tempat Pengasuhan Anak Qurrata A’yun (TPA-QA) setelah dilakukan renovasi sekarang tampil berbeda. yang semula terlihat tidak terawat dan kadang bocor, sekarang terlihat lebih rapi dan bersih.
Renovasi ini baru dituntaskan untuk oleh tim renovasi TPA-QA, dibentuk oleh PDA, dengan maksud untuk memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk anak asuhnya, Senin (22/7/2024).
Diawali dengan giat di bulan Ramadhan 1445 H dalam bentuk bakti sosial dengan penggalangan dana renovasi gedung TPA-QA, PDA Lamongan telah mengumpulkan dana Rp 8.5 juta. Dan dimulai melaksanakan renovasi gedung TPA-QA dengan pengecatan dinding, perbaikan atap dan genting, kamar mandi, pengeramikan halaman depan dan beberapa perbaikan sarana lain termasuk loker.
Diyana Mufidati SAg SPd selaku ketua PDA, menyampaikan bahwa giat PDA untuk renovasi TPA-QA ini dengan maksud untuk memberikan pelayanan dan kepercayaan kepada masyarakat dalam pengasuhan anak .
“Anak-anak adalah aset kita yang berharga karena mereka akan menentukan masa depan negeri ini, maka kita juga harus memberikan yang terbaik bagi mereka agar bisa menjadi generasi sehat dan hebat,” papar Diyana dengan antusias.
“Hasil penggalangan dana dari cabang dan ranting itu masih belum mencukupi kebutuhan renovasi. Maka PDA mencoba mengetuk hati wali murid dan beberapa donatur untuk ikut serta berperan aktif dalam mewujudkan dan melancarkan proses renovasi yang telah menghabiskan dana hampir Rp 30juta,” papar Diyana saat ditanya tentang pendanaan renovasi.
Diyana juga menyampaikan dengan penuh optimis bahwa PDA Lamongan akan merealisasikan impian untuk memiliki TPA yang nyaman, aman dan meyenangkan dengan harapan kedepan lembaga ini bisa memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dalam membentuk karakter anak bangsa yang berakhlak mulia.
Susianti SE selaku kepala TPA-QA ini menjelaskan bahwa TPA-QA memiliki 26 anak asuh sesuai usianya. 12 anak usia 1-2 th, 6 anak usia 2-3th, 1 anak usia 3-4 th dan 7 anak usia sekolah. Selama di tempat pengasuhan yang dimulai pukul 06.30 pagi sampai pukul 4 sore, anak-anak mendapatkan fasilitas kue kudapan, makan siang, dan pendidikan karakter.
“TPA ini mempunyai 6 pengasuh dan 1 tenaga bagian memasak dengan berbagai macam menu yang sehat dan bergizi untuk anak,” Jelas Susi dengan senyum
“TPA ini bukan sekedar tempat untuk menitipkan putra putri dari orang tua yg belum bisa mendampingi anak-anaknya dikarenakan mereka harus bekerja. Akan tetapi tempat ini sebagai tempat pengasuhan anak-anak,” imbuh Susi.
Dikatakan juga bahwa dinamakan pengasuhan karena di tempat ini anak-anak dididik dan diberi pembiasaan bagaimana berdo’a sebelum makan, do’a sebelum tidur dan beberapa do’a aktivitas harian lainnya,” lanjut Susi.
“Anak-anak juga diajak bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya untuk menumbuhkan karakter sosial sejak kecil,” papar Susi dengan antusias. (*)
Penulis Lilik Rahmah Editor Wildan Nanda Rahmatullah