PWMU.VO – Merdeka Sampah Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur melakukan pendekatan preventif membangun kolaborasi dan sinergi dengan penyelenggara Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi) SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) Banyuwangi, (15-20/7/2024).
Upaya melaksanakan merdeka sampah saat berkegiatan, pembiasaan membawa tumbler juga dilakukan guna menekan angka plastik. Pembiasaan ini mulai diterapkan sejak kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau Fortasi. Kegiatan yang digelar selama lima hari ini diikuti sebanyak 480 peserta didik baru SMK Muhammadiyah 8 Siliragung dengan antusias.
Pengendalian potensi sampah plastik juga terus diupayakan. Panitia penyelenggara menyediakan galon isi ulang untuk seluruh peserta mengisi air minum ke tumbler masing-masing. Tidak hanya tumbler, panitia juga mendesain konsumsi untuk seluruh peserta dan panitia dengan nasi berbungkus daun. Kemasan makanan yang biasanya menggunakan Styrofoam atau kerdus kotak nasi diganti dengan daun pisang karena sampah dari kemasan akan tetap bisa terurai oleh bumi.
Vanessa Aurel, siswa jurusan perhotelan awalnya merasa keberatan jika diharuskan untuk membawa tumbler.
“Waktu diwajibkan membawa tumbler itu awalnya kayak ngapain sih bawa tumbler, nambah – nambah beban yang dibawa aja, tapi waktu di tengah-tengah kegiatan Fortasi, saya sadar kalau bawa tumbler itu wajib dan harus banget. Karena dari kegiatan yang ringan sampai berat, kita itu butuh banget air, dehidrasi banget rasanya di tengah-tengah kegiatan, cuacanya juga panas banget. saya waktu sehari ga bawa tumbler, mana cuacanya panas banget, di situ juga saya terus terusan ngebatin panasss, jadi haus banget, harusnya tadi bawa tumbler,” ungkapnya.
Rahel Nur Qolim Firdaus, siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara atas konsep kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Saya di sini mengucapkan terima kasih atas sebesar-besarnya, karena telah memberikan saya sebuah ilmu yang berguna bagi lingkungan dan saya dihadiahkan sebuah tumbler yang sangat bagus untuk mengurangi sampah untuk lingkungan kita sekali lagi saya berterima kasih untuk panitia yang memberikan saya tumbler yang bagus,” ujarnya.
Sekolah menangkap, pembiasaan ini dengan menyediakan fasilitas baru yakni Water Station sebagai sarana pengisian ulang air minum. Selain jumlah sampah yang ditekan, pembiasaan minum air putih juga penerapan pola hidup sehat di tengah banyaknya aneka jajanan minuman yang instan dan banyak kandungan gula.
Pembiasaan menekan dan mengendalikan potensi sampah juga terus diupayakan oleh aktivis berbagai ekstrakurikuler maupun intrakurikuler yang tergabung dalam kepanitiaan Fortasi ini. Dari 5 hari rangkaian kegiatan Fortasi, sampah berhasil ditekan sebanyak 5.760 lebih yang terdiri dari sampah botol kemasan dan potensi pembungkus makanan atau snack. Jika dalam 5 hari saja bisa ribuan sampah plastik yang berhasil digagalkan.
Jika dalam satu bulan bisa mencapai puluhan ribu, bahkan jika dikalkulasi dengan seluruh warga sekolah di SMK Muhammadiyah 8 SIliragung mencapai ratusan ribu sampah dalam satu bulan. Angka-angka ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Merdeka sampah mengajak untuk siapa saja dapat mengendalikan diri dari nafsu menggunakan plastik atau wadah sekali pakai.
Penulis Zahrotul Janah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun