PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sidokelar Cabang Paciran Lamongan adakan pengajian rutin PRM Sidokelar bersama ortom dan dewan guru, Kamis (25/7/2024).
Ketua PRM Sidokelar Syafi’in SPd dalam sambutannya menyatakan, bahwa pengajian rutin ini baru perdana dilaksanakan pasca Musyran yang dilaksanakan 9 bulan lalu.
“Kegiatan pengajian rutin ini pertama dan merupakan janji bagian Tabligh PRM Sidokelar yang sudah 9 bulan pasca musyran dulu,” ucapnya.
Pak syafi’in panggilan akrabnya juga menyatakan, bahwasannya pengajian rutin ini penting dilaksanakan apalagi topiknya adalah penguatan ideologi Muhammadiyah. Menjadi anggota muhammadiyah harus rela dan serius agar senantiasa komitmen dengan muhammdiyah, tidak meletan sedikit-sedikit ada masalah langsung pindah organisasi lainnya.
“Orang muhammadiyah harus rela berkorban, dan selalu bergembira,” tambahnya.
Pengajiian rutin diikuti oleh pimpian unsur PRM Sidokelar, anggota bidang PRM, PRA Sidokelar, PRNA Sidokelar, PRPM Sidokelar dan seluruh guru TPA, MIM 07 Sidokelar dan MTsM 08 Sidokelar.
Saya juga sangat berterima kasih atas kehadirannya pak sekjen PCM Paciran, ustadz Anas Ma’ruf, SSos karena bisa hadir langsung mengikuti pengajian di PRM Sidokelar.
“Terima kasih ustadz Anas Ma’ruf SSos karena bisa hadir di PRM Sidokelar, ini menjadi penghormatan dan energi semangat keluarga besar PRM Sidokelar,” tambahnya.
Sementara itu Ustadz Masro’in Assafani MA dalam tausiyahnya diawali dengan mengutip do’a KH Ahmad Dahlan, “Ya Allah Tuhan kami, jadikanlah mereka yang memasuki Muhammadiyah, jadikanlah muslim/Muslimah yang berani dan ikhlas mengorbankan harta, tenaga dan pikirannya untuk tegaknya agama Islam yang berdasar al Quran dan Sunnah.”
Do’a ini menjadi dorongan dan semangat untuk bermuhammadiyah dan berislam.
“Agar menjadi warga muhammadiyah yang ikhlas untuk rela berkorban dan senatiasa beribadah kepada Allah SWT,” ucapnya.
Ideologi Muhammadiyah dan Fungsinya
Ideologi adalah sistem keyakinanan, cita-cita dan perjuangan muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan memiliki fungsi yaitu:
1. Ruh organisasi, menjamin dasar teologis dan memberi arah gerakan
2. Mengikat solidaritas organisasi, mempertahankan ikatan kedalam
3. Membentuk karakter orang secara kolektif sesuai pedoman
4. Panduan strategi dan langkah-langkah perjuangan organisasi
5. Mengorganisasikan dan memobilisasi pimpinan dan anggota.
Diakhir tausyiah, beliau mengutip QS. Ali Imron ayat 133
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (*)
Penulis Lyna Novianti Editor Amanat Solikah