Ketua Pemuda Muhammadiyah Aceh Zul Hafiyan dalam sambutan saat Musyawarah Daerah ke-XVII PDPM Aceh, Sabtu (10/8/2024).
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh menggelar Kegiatan Musyawarah Daerah Ke-XVIII di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh.
Tercatat, ada puluhan kader Muhammadiyah kota Banda Aceh yang menghadiri acara pada Sabtu (10/8/2024) tersebut.
Dihadiri Warek hingga Polresta
Dalam kegiatan ini, turut hadir Pimpinan Muhammadiyah Banda Aceh, Warek ll Unmuha, serta Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik Dan Hukum Walikota Banda Aceh.
Selain itu, hadir pula Polresta Banda Aceh, Dekan Fakultas Ekonomi Unmuha, serta para pengurus pimpinan cabang se-Kota Banda Aceh dan tamu undangan lainnya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh Sudarliadi dalam pidato terakhirnya menyampaikan Musyda kali ini menjadi mimpi besar Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh untuk membangun daerah yang berkemajuan dan berkeadaban.
“Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh mampu melahirkan sosok pemimpin yang cakap memimpin dan berakhlakul karimah melalui proses kaderisasi yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah” ujarnya.
Di sisi lain, Iskandar SSos Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik Dan Hukum Walikota Banda Aceh juga mendapat kesempatan untuk memberikan sambutan. Ia mengharapkan semoga Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh bersama Pemerintah bisa membawa nama Kota Banda Aceh tidak hanya di tingkat Nasional, namun juga hingga Internasional.
“Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen untuk mendukung penuh seluruh program Pemuda Muhammadiyah Kota Banda, yang bertujuan untuk memajukan Ekonomi, Pendidikan, dan Keagamaan di Kota Banda Aceh” ujar Iskandar.
Jaga Ketertiban dan Kedamaian Pilkada
Sementara, Ketua Pemuda Muhammadiyah Aceh Zul Hafiyan dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin penting. Pertama, terkait menghadapi Pilkada, kader Pemuda Muhammadiyah diharapkan turut serta menyukseskan dan menjaga ketertiban serta kedamaian.
Terkait pilihan, semua kembali ke nurani masing-masing. Namun jika ada kader atau warga Muhammadiyah yang ikut serta dalam kontestasi Pilkada, sebagai kader harus mendorong dan mendukung dengan tetap menjaga netralitas organisasi.
Ia Menambahkannya, bahwa hari ini adalah hari bagi Pemuda Muhammadiyah untuk merefleksikan semangat militansi, semangat juang Kader Peryarikatan Muhammadiyah.
“Proses demi proses yang kita tempuh hingga hari ini merupakan interpretasi dan bentuk penegakan eksistensi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh” ujar Zul Hafiyan, di Hadapan Kader Muhammadiyah Banda Aceh.
“Harapan saya dalam menjelang Pilkada serentak pemuda Muhammadiyah Banda Aceh Khususnya, silakan gelar diskusi untuk para calon Kepala Daerah” terangnya.
“Kalau perlu buatkan forum, undang ke Muhammadiyah untuk uji publik. Sampaikan ide, pandangan, dan gagasan-gagasan kita. Inilah yang kita inginkan dari Pemuda Muhammadiyah Banda Aceh untuk periode ke depan” kata Zul Hafiyan.
Kemudian ia memohon kepada Muhammadiyah Banda Aceh untuk tetap memberikan dukungan kepada Pemuda Muhammadiyah.
Sinergi Ortom dan Lembaga
Lebih lanjut, Zul Hafiyan juga berharap agar gerakan-gerakan sosial PDPM tetap aktif bersinergi dengan ortom dan lembaga. Seperti Lazismu, MDMC, IMM, Nasyiatul Aisyiyah, dan ortom lainnya.
Terakhir, ia menyampaikan terkait isu yang sedang viral tentang izin usaha tambang yang sudah diserahkan ke ormas keagamaan terutama Muhammadiyah. Sebagai kader, penting bersikap bijak menyikapi putusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, baik yang setuju maupun tidak setuju.
“Sebagai kader, kita yakin dan percaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah mengkaji secara mendalam terkait tambang ini. Dan tidak mungkin putusan tersebut diambil begitu saja tanpa kajian yang matang” terang Zul Hafiyan.
Ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut telah tertuang dalam Risalah Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, bagaimana nantinya jika Muhammadiyah ikut mengelola tambang.
Penulis Rizki Maulizar, Editor Danar Trivasya Fikri