PWMU.CO – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan workshop II penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan Perkawinan Anak (PPA) di creative room lantai 6, gedung Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (29/08/2024).
Perkawinan anak telah berdampak pada stunting, angka kematian ibu, kekerasan hingga kemiskinan. Berdasarkan data Bappenas tahun 2021, perkawinan anak telah menyebabkan kerugian ekonomi negara sekitar 1,7 persen dari Pendapatan Kotor Negara (PDB).
Dampak tersebut menyebabkan turunnya derajat kehidupan anak karena haknya tidak terpenuhi. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika perkawinan anak disebut sebagai pelanggaran hak anak sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak anak.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari workshop I RAD PPA, nantinya masih ada satu tahapan lagi di dalam rangkaian RAD ini,” ucap Sekretaris PDA Bojonegoro, Siti Nurhayati.
Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro atas fasilitas dan dukungan untuk tercapainya RAD pencegahan perkawinan anak. Sekretaris Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro itu juga berharap kerja sama ini bisa terus berjalan hingga tahap akhir kegiatan bahkan di kegiatan-kegiatan lainnya.
Adapun tujuan dari kegiatan workshop ini diantaranya:
1. Mengidentifikasi problem dan tantangan implementasi strategi PPA di Kabupaten Bojonegoro.
2. Memetakan strategi pencegahan dan penanganan perkawinan anak serta upaya atau program PPA yang dapat dilaksanakan oleh multi pihak.
3. Adanya kesepakatan tentang pentingnya dokumen dan rencana tindak lanjut penyusunan RAD PPA.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Keluarga Berencana (DP3AKB), Heru Sugiharto. Dalam sambutannya ia berterima kasih kepada ‘Aisyiyah karena telah menginisiasi penyusunan RAD ini dengan sangat luar biasa.
“Permasalahan yang ada di daerah tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan atau salah satu stakeholder saja, harus ada keterlibatan semua pihak yang ada di Bojonegoro,“ ucap Heru.
Sementara itu, dari Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan Jawa Timur, Suti’ah memaparkan hasil rancangan workshop I RAD PPA Kabupaten Bojonegoro.
Dalam pertemuan ini, ia memfokuskan dan memastikan kesepakatan para peserta terkait matriks rencana aksi daerah dan analisis pembagian para pihak di BAB IV.
Sebagai fasilitator dalam kegiatan ini, ia mengajak para peserta untuk berdiskusi mengenai draft matriks yang sebelumnya telah didiskusikan oleh kelompok sebelumnya. Dalam diskusi ini, para peserta dapat memberikan gagasan serta merelevansikan antara persoalan dengan usulan. (*)
Penulis Ummu Faizatin Ni’mah Editor Ni’matul Faizah