PWMU.CO – Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat kembali mengadakan Pengajian Jumpa (Jumat Pagi) di Masjid At Taqwa Babat, Lamongan, (13/10/2017). Pengajian diikuti oleh warga Muhammadiyah se Babat, siswa SMA Muhammadiyah 1 dan SMK Muhammadiyah 5 Babat. Kali ini menghadirkan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro, Drs M. Sholihin Jamik MH, sebagai penceramah.
Sholihin menyerukan, hendaklah seorang muslim memandang Islam secara kaffah. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 208 yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan.
Sholihin menjelaskan, seorang muslim yang memiliki tugas berdakwah perlu memperhatikan dan menyeimbangkan antara ibadah mahdloh dan ibadah sosialnya.
(Baca: Manusia Bisa Masuk Surga Asal Bersih dari 3 Hal Ini)
”Apabila seorang muslim hanya mementingkan ibadah mahdloh saja, dan tidak memperhatikan ibadah sosial, maka itu sama dengan burung yang terbang tanpa sayap,” ujarnya.
Sholihin lalu mengingatkan, umat Islam segera sadar bahwa ada pihak yang sengaja menggiring umat Islam hanya bertafakur, dzikir dan shalat berjamaah. Sementara urusan ekonomi, politik dan lainnya ditinggalkan. Akibatnya umat Islam tertinggal dan akan mudah sekali dikuasai.
Sholihin lalu menceritakan peristiwa pembangunan Masjid Quba yang diwarnai upaya memecah belah persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshor. Tetapi Rasulullah SAW berhasil merekatkan rasa persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshor. Sehingga persaudaraan antar keduanya semakin kuat. Kaum Muhajirin dan Anshor pun saling membantu saat pembangunan Masjid Quba.
(Baca juga: 3 Prinsip Muslim yang Bersyahadat)
”Inilah teladan dari Rasulullah SAW tentang jihad muamalah. Beliau mampu menghadang orang munafik yang ingin memecah belah persaudaraan umat Islam,” ceritanya.
Di akhir tausiyahnya, Sholihin mengajak seluruh jamaah untuk memperbaiki kualitas shalat. Selesai shalat, seorang muslim bisa menerbar kebaikan kepada sesama. Bukan sebaliknya, malah berbuat maksiat dan berperilaku sombong. ”Hikmah dari shalat itu adalah mencegah perbuatan keji dan munkar,” tegasnya.(hilman/aan)