PWMU.CO – Siswa Smamda Sidoarjo berhasil meraih medali emas dalam olimpiade fisika ME Award tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Ajang bergengsi ini diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Ahad (20/10/2024).
ME Award yang diadakan PWM Jawa Timur mencakup berbagai cabang lomba, salah satunya olimpiade fisika, dengan tujuan mencari bibit-bibit unggul yang dapat menjadi pemimpin masa depan di berbagai bidang dan meningkatkan kepercayaan diri siswa Indonesia di kancah internasional.
Dalam cabang lomba fisika ini, Smamda Sidoarjo berhasil meraih medali emas melalui siswa kelas XI, Risky Wima Raditya Mahardika. Rizky bercerita bahwa persaingan sangat ketat, terutama dengan dua sekolah kuat, yaitu Smamda Surabaya dan SMA Trensains Sragen. “Awalnya saya merasa pesimis, tapi dalam hati saya bertekad untuk bisa,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, saat pengumuman, saya dinyatakan sebagai juara. Rasanya benar-benar bersyukur dan bangga bisa menyumbangkan emas untuk Smamda tercinta,” tambah Rizky.
“Semua ini berkat doa kedua orang tua dan seluruh warga sekolah Smamda,” katanya penuh haru.
Koordinator lomba, Faridatul Magfiro, mengungkapkan bahwa Rizky adalah salah satu siswa Smamda yang sangat sopan dan beradab kepada yang lebih tua.
“Kecintaannya pada mata pelajaran fisika tak diragukan lagi, sehingga ia memang pantas meraih juara,” ujarnya.
Rizky menjelaskan bahwa persiapannya untuk lomba adalah dengan belajar terus-menerus, karena ia sangat menyukai fisika. “Trik khusus saya adalah menggunakan prinsip productive failure, di mana saya mencoba mengerjakan soal tanpa melihat pembahasan sampai benar-benar mentok, baru kemudian melihat jawabannya. Untuk pembagian waktu, saya memakai teknik Pomodoro, yaitu belajar selama 50 menit dan beristirahat selama 10 menit, dan mengulangnya terus-menerus,” jelasnya.
Minat Rizky terhadap fisika muncul karena ia melihat penerapannya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ke depannya, ia berharap bisa mengembangkan alat atau produk yang bermanfaat dan berkontribusi pada penyelesaian masalah di masyarakat. “Saya bercita-cita menjadi fisikawan dan bekerja di laboratorium CERN di Swiss,” ungkapnya dengan senyum penuh semangat. (*)
Penulis Ucik Fauziah Editor Wildan Nanda Rahmatullah