Agus Sutjahjo ST MPsdm ketika memberikan penjelasan pembuatan kompos kepada para siswa kelas 5 SD Mumtaz. (Laela Fauziah/PWMU.CO).
PWMU.CO – Siswa kelas 5 SD Mumtaz mengikuti kegiatan rutin “Cleaning Time” yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Rabu (06/11/2024).
Acara yang berlangsung pada Rabu pagi ini terpandu oleh Pak Agus Sutjahjo ST MPsdm yang memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara membuat kompos dari sampah organik.
Ajarkan Kiat membuat Kompos
Pak Agus mengawali kegiatan dengan menyapa para siswa dan mengulas materi pertemuan sebelumnya tentang pengelolaan sampah.
Setelah itu, ia mengajak siswa untuk langsung mempraktikkan pembuatan kompos. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok satu (kelas 5A dan 5B), kelompok dua (kelas 5C dan 5D), kelompok tiga (kelas 5E dan 5F), dan kelompok empat (kelas 5G dan 5H).
Dalam penjelasannya, Pak Agus menekankan pentingnya mencari sampah organik di sekitar lingkungan sekolah. Sampah yang terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam wadah besar sesuai dengan kelompok masing-masing.
“Sampah organik yang sudah dikumpulkan diberi sedikit campuran EM4 dan air, lalu dituangkan ke dalam wadah kompos dan diaduk hingga merata. Pastikan juga menjaga kelembapan dengan menambahkan air jika kondisinya kering,” jelas Pak Agus.
Tidak hanya itu, ia juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi.
Antusiasme siswa sangat tinggi, terutama saat Pak Agus mengajukan sebuah pertanyaan. “Apa nama campuran yang digunakan dalam pembuatan pupuk kompos?” tanya Agus.
Dyahagnis Janitra Prameswari, siswa kelas 5B, dengan tepat menjawab bahwa campuran yang digunakan adalah EM4. Siswa lain, Wirdaz Utama Wahyudi dari kelas 5D, menambahkan bahwa campuran tersebut juga perlu ditambah air untuk menjaga kelembapan kompos.
Kegiatan ini memberikan wawasan berharga kepada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui daur ulang sampah organik.
“Ternyata sampah organik seperti daun kering bisa dibuat pupuk kompos yang bermanfaat” ungkap Bima Adhitama Muzakki, siswa kelas 5G, dengan antusias.
Terakhir, Pak Agus mengungkapkan kebahagiaannya atas semangat siswa yang tinggi dalam kegiatan ini.
Ia berharap bahwa dengan antusiasme seperti ini, siswa dapat mengembangkan kecintaan terhadap lingkungan hidup melalui tindakan sederhana seperti pembuatan kompos.
Penulis Laela Fauziah, Editor Danar Trivasya Fikri