Foto bareng TNI, guru dan Murid MAM 8 Takerharjo Solokuro Lamongan, Jumat (29/11/2024). (Mushlihin/PWMU.CO).
PWMU.CO – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat alias TNI AD bernama Toni menghujan panaskan lima puluhan murid MAM 8 Takerharjo Solokuro Lamongan, Jumat (29/11/2024) pukul 14.00-17.00 WIB.
Anggota Koramil Solokuro tersebut tiba di Takerharjo tiga puluh menit sebelum mendidik murid MAM 8. Pria kelahiran Pasuruan itu sangat disiplin. Murid yang terlambat mendapat hukuman push-up.
Latih PBB hingga Beri Motivasi
Toni bersegera melatih Peraturan Baris Berbaris (PBB). Misalnya cara mempersiapkan peserta, jalan di tempat, lencang kanan, istirahat di tempat, dan hormat.
Tidak hanya itu, Toni juga melatih siswa-siswi melakukan sikap duduk bersila dengan badan tegak, kaki kiri berada di bawah kaki kanan, berat badan bertumpu pada pinggul, perut ditarik dan membusungkan dada. Walau panas yang menyengat, murid-murid tetap merasa senang.
Azan asar menggema dari masjid Ar Rayyan Muhammadiyah Takerharjo. Toni menghentikan latihan dan menganjurkan murid menjawab azan. Selepas itu, ia pun mengharuskan murid mengambil wudhu dan mengikuti salat jamaah.
Setelah itu, Toni membariskan murid di lapangan. Hujan turun sangat deras. Toni mengizinkan murid melepas sepatu agar tidak basah. Sebab esoknya dipakai sekolah.
Toni memberi motivasi kepada para murid dan juga menceritakan kisah hidupnya. Ia bercerita bahwa sebagai anak yatim, ia selalu memohon doa ibu. Ia mengaku tidur di depan pintu dan dilangkahi ibu sebelum tes masuk tentara. Selain itu, ia pun amat menghormati guru.
Wakil kesiswaan menambahkan pengetahuan. Allah menurunkan hujan dari langit dan masuk ke dalam bumi, mengisi bebatuan, dan bertemu mata air di dalam tanah.
Selain itu, hujan adalah sumber utama air yang ada di daratan. Dan dari hujan, tumbuh berbagai tanaman untuk kebutuhan pangan, sandang dan papan kita.
Kunawi SAg menutup pembelajaran dengan doa kafarat majlis. Sebab siapa saja duduk dalam suatu majlis, maka telah banyak perkataan yang mengganggu orang lain.
Berikutnya murid-murid menyalami para guru. Mereka berterima kasih dan memohon maaf serta tobat dari perbuatan jahat. Murid dan guru lantas foto bareng bahkan bermain air hujan yang sangat bermanfaat sehingga terlihat akrab.
Penulis Mushlihin, Editor Danar Trivasya Fikri