PWMU.CO – Siswa kelas 4 Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya merayakan puncak tema pembelajaran bertajuk “Kearifan Lokal dengan subtema Nusantara yang Berbhinneka Tunggal Ika”. Selama dua pekan, para siswa mempelajari seluk-beluk budaya dan ciri khas berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Bali, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat, Jumat (29/11/204).
Kegiatan pembelajaran ini mencakup pengenalan tarian tradisional, dialek bahasa lokal, pakaian adat, masakan khas, hingga upacara adat yang dilakukan berbagai suku di Nusantara. Salah satu siswa, Lanang, dari kelompok Jawa Barat, mempresentasikan budaya Sunda dengan menampilkan berbagai kesenian, adat, serta makanan khas, seperti tahu gejrot, odading, bala-bala, siomay, cireng, surabi, dan bajigur.
“Seblak, Ustadzah, saya sering makan makanan khas itu,” ujar Lanang menjawab pertanyaan Ustadzah Linda.
Selain Jawa Barat, kelompok Bali tampil memukau dengan tarian kecak, sementara kelompok Sulawesi Selatan menampilkan drama cerita rakyat. Penampilan siswa ini menjadi bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas 4 Rinjani dan Kerinci.
Kemeriahan Puncak Tema Pembelajaran
Puncak tema pembelajaran ini juga dimeriahkan dengan stan pameran hasil karya siswa, yang menampilkan poster-poster, dekorasi etnik, serta hiasan bernuansa budaya Nusantara. Para siswa juga mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah serta menggunakan dialek khas yang mereka pelajari selama pembelajaran.
“Acara ini bertujuan untuk mengenalkan, menumbuhkan rasa cinta, dan menghargai keberagaman budaya Indonesia,” ujar perwakilan sekolah. Dukungan dari orang tua siswa turut berperan besar dalam keberhasilan acara ini.
Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan semakin memahami keberagaman budaya Indonesia sekaligus memperkuat semangat persatuan dalam keberagaman. Acara ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menghibur, membangun rasa percaya diri, serta mendorong siswa untuk terus melestarikan budaya Nusantara sebagai bagian dari identitas bangsa.
Pihak sekolah berharap kegiatan serupa dapat rutin diadakan untuk memperkaya wawasan siswa dan mempererat hubungan antaranggota komunitas sekolah. Terutama dalam hal semangat gotong royong dan kebersamaan. (*)
Penulis Linda Setiawati Editor Amanat Solikah