PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung, Surabaya menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) di hotel Kapal Garden, Malang pada Sabtu-Minggu (14-15/12/2024).
Kegiatan yang mengusung tema Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua, Bermuhammadiyah dengan BERGEMA (Bergerak dan Maju) ini diikuti oleh segenap Pimpinan Cabang, Majelis, Ortom, serta Pimpinan Ranting Muhammadiyah (RM) se-Cabang Wiyung dan KLL.
Setelah pemandu acara, H Sadirun selesai membuka Rakerpim PCM Wiyung, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Analisa SWOT PCM Wiyung 2024 oleh Sekretaris PCM Wiyung yang juga Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Ferry Yudi Antonius Saputro MPdI. Dalam pemaparan ini, analisis SWOT yang disampaikan meliputi beberapa poin penting, di antaranya yaitu:
1. Strengths (Kekuatan)
Adanya struktur organisasi yang kuat, jaringan atau koneksi yang luas, keaktifan anggota, kepemimpinan yang berdedikasi, kepemimpinan berbasis pendidikan, serta berhasil mencetak generasi yang progresif dan berkemajuan.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kurangnya inovasi dalam pendekatan dakwah, kegiatan dakwah masih tradisional, kurang adaptif terhadap perubahan zaman dan teknologi, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), kurangnya kolaborasi antarorganisasi Islam, serta terbatasnya infrastruktur dan teknologi.
3. Opportunities (Peluang)
Perkembangan teknologi digital memungkinkan dakwah dan pengajaran dilakukan secara lebih luas dan efisien melalui platform online. Tantangan sosial, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan masalah pendidikan yang terus berkembang, memberikan peluang bagi Muhammadiyah untuk lebih aktif berperan. Hal ini dapat didorong oleh kemajuan teknologi, kesadaran generasi muda, dan peningkatan kolaborasi di tingkat lokal, nasional,
4. Threats (Ancaman)
Ancaman yang dihadapi antara lain, persaingan dengan organisasi Islam lain, adanya kompetisi dari organisasi Islam lainnya, radikalisasi, ekstremisme, serta perubahan sosial dan budaya yang cepat. Terutama bagi generasi muda, perubahan sosial dan budaya yang berlangsung pesat menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, keterbatasan dana dan sumber daya juga menjadi kendala maka dari itu, strategi berdasarkan analisis SWOT perlu diterapkan untuk merumuskan.
Ferry Yudi juga turut menambahkan mengenai strategi yang dapat dilakukan, di antaranya yaitu:
1. Strategi SO (Strengths-Opportunities)
Memanfaatkan jaringan yang luas dan struktur organisasi yang kuat untuk mengembangkan dakwah dan program pendidikan berbasis teknologi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kajian online, pelatihan daring, serta platform diskusi bagi anggota dan masyarakat luas.
Selain itu, langkah tersebut dapat diperkuat melalui pengembangan kerja sama dengan lembaga sosial dan organisasi Islam lain untuk mengimplementasikan program-program pemberdayaan masyarakat yang progresif, seperti program pendidikan inklusif atau bantuan sosial berbasis digital.
2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities).
Meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan pelatihan berbasis teknologi dan manajemen organisasi, untuk memanfaatkan peluang yang ada di era digital.
Selain itu, juga dengan cara mengembangkan pendekatan dakwah yang lebih inovatif dan relevan dengan tantangan zaman, seperti penggunaan media sosial untuk dakwah dan penyuluhan, serta memperkuat kerja sama dengan lembaga lain dalam mengatasi isu sosial yang ada.
3. Strategi ST (Strengths-Threats)
Memperkuat nilai-nilai moderasi dan kedamaian yang diajarkan oleh Muhammadiyah, serta memperkenalkan pendekatan dakwah yang lebih progresif untuk melawan radikalisasi maupun ekstremisme.
Hal itu dapat dilakukan dengan penggunaan sistem pendidikan yang kuat untuk mencetak generasi muda yang berpikiran terbuka, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan sosial dengan kebijakan yang berpihak pada kemajuan.
4. Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Melakukan evaluasi dan penguatan terhadap infrastruktur organisasi yang ada, sehingga mampu bersaing lebih efektif dalam menghadapi tantangan organisasi Islam lain yang lebih inovatif.
Selain itu, hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas organisasi dalam bidang manajerial dan pendanaan guna mengatasi keterbatasan yang ada serta meningkatkan kualitas program-program yang berorientasi pada kemajuan yang relevan.
Saat menyampaikan materi analisis SWOT, ustad Ferry juga menyaksikan video Selayang Pandang PCM Wiyung. Ia juga memberikan contoh berbagai amal usaha yang berkembang di PCM Wiyung.
“Ingat pesan Pak Ridwan, Ketua PDM Surabaya, Bermuhammadiyah Sak Kuatmu, Tapi Jangan Bermuhammadiyah Sak Karepmu. Maka dari itu, kita yang berorganisasi di Muhammadiyah harus berkiprah sesuai dengan tanfid yang akan kita rumuskan dalam Rakerpim PCM Wiyung ini,” ungkapnya sambil tersenyum. (*)
Penulis Ali Shodiqin Editor Ni’matul Faizah