PWMU.CO – Pakar Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Achmad Hidayatullah, mengomentari sebuah SMP di Surabaya yang menjadi sorotan di media sosial karena sedang menguji coba program tidur siang bagi para siswa-siswinya.
“Pertama, saya pikir itu merupakan langkah yang baik dari sekolah, dengan catatan tidak mengganggu jam sekolah,” jelas Dayat Rabu (22/01/2025) dilansir dari web um-surabaya.ac.id.
Menurut Dayat, banyak sekolah di luar negeri yang telah menerapkan kebijakan tidur siang bagi siswa, tetapi sekolah-sekolah tersebut biasanya bentuknya full day schools.
“Bisanya kalau sekolah menggunakan fulldays schools mereka masuk jam 8 dan jam pulang sekolah antara jam 4-5 sore. Siang mereka ada waktu jam tidur,” tutur Dayat lagi.
Kedua, menurut Dayat kebijakan yang baik perlu memiliki landasan epistemologis yang kuat, misalkan bukti empiris dan rasio. Untuk tidur siang teratur di sekolah ini, sudah banyak bukti empirisnya bahwa itu bagus untuk dilakukan. Ada bukti empiris menyebutkan bahwa tidur siang sangat memiliki hubungan positif dengan kebahagiaaan, ketekunan, dan ketekunan serta prestasi akademik.
Program Tidur Siang
Ia mencontohkan riset yang dilakukan oleh Jianghong Liu dari Universitas Pennsylvania tahun 2019 menemukan bahwa tidur siang secara teratur membuat kemampuan kognitif siswa lebih baik dan emosinya lebih stabil.
“Karena disitu ada jeda bagi siswa untuk beristirahat berkualitas melalui tidur siang, sehingga mereka terasa lebih segar saat bangun tidur,” tambah Dayat.
Sedangkan penelitian experiman yang dilakukan oleh penelitian dari Universitas Hongkong tahun 2018 juga menemukan bahwa siswa yang mendapatkan kesempatan tidur siang teratur di sekolah memiliki kemampuan memori yang lebih baik ketimbang siswa yang tidak tidur siang.
“Selain itu dalam penelitian tersebut disebutkan, mereka yang tidur siang teratur memiliki kemampuan mengingat cerita dan kemampuan mengingat pasangan kata dalam bahasa,” tambahnya lagi.
Ketiga, kebijakan tidur siang yang dilakukan oleh sekolah ini memiliki justifikasi epistemologis yang kuat karena ada pembuktian saintifik terkait manfaatnya.
“Yang terpenting perlu ada catatan bagi sekolah yang menerapkan ini, misalkan ketersediaan tempat tidur yang nyaman dan pengendalian waktu perlu menjadi pertimbangan,” tutupnya. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor Azrohal Hasan