PWMU.CO – Tak terasa sudah sepuluh hari, sebelas santri MA YKUI Maskumambang dalam kegiatan Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial (PDS-BS) di SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas Gresik.
Tibalah pada acara perpisahan pada Kamis (23/01/2025), segenap pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedanyang beserta Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kedanyang melepas sebelas santri tersebut untuk kembali ke Pondok Maskumambang-Dukun.
Melalui pesan WhatsApp di grup guru, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Lilik Isnawati MPd, pagi itu mewakili Kepala Sekolah, Nur Aini SPd yang kebetulan hari itu sedang dinas keluar kota.
Beliau menginformasikan bahwa kakak-kakak santri MA YKUI Maskumambang, setelah seremoni acara perpisahan dengan pengurus PRM dan PRA Kedanyang di Gazebo Jati, akan berkeliling ke kelas-kelas untuk berpamitan dengan para siswa.
Tak disangka, hampir di tiga belas kelas rombongan belajar (rombel) ketika mereka berpamitan banyak yang meneteskan air mata dan menangis tersedu-sedu.
Walaupun kebersamaan hanya sepuluh hari, yakni tanggal 13-23 Januari 2025, namun banyak hal berkesan yang membekas dibenak para siswa SD Almadany.
Seperti yang diungkapkan oleh siswa kelas 5 Magnolia Alba, Excel Mahendra Kusuma mengaku sangat sedih ditinggal Ibnu Abdullah M. Balafif. Menurut Excel, Kak Ibnu (begitu panggilan akrabnya) sering membantu dalam pembelajaran juga dalam hal membimbing mengaji. “Dan Kak Ibnu juga orangnya sabar juga asyik diajak berdiskusi,” ujar Excel.
Lain lagi dengan Mohammad Abizar Alghifari, kelas 3 Oryza Sativa, Ia turut ikut menangis melepas Bahrul Ulum Assiddiqi karena orangnya sudah seperti kakak sendiri, sering membantu dan memberi masukan ketika proses pembelajaran, serta membimbing saat mengaji sesuai tajwid yang benar.
Salah satu guru Al Islam dan Bahasa Arab SD Almadny, Samsudin SPd, menghibur para siswa yang terlihat masih tersedu-sedu. Samsudin menyampaikan agar kita semua mendoakan agar kakak-kakak santri MA YKUI Maskumambang sukses menggapai cita-citanya, dan kita semua bisa bertemu kembali di lain kesempatan.
Samsudin juga menyampaikan, “Mohon maaf jika dalam penyambutan kami, dari SD Almadany ada kekurangan, dan juga apabila ada perilaku baik guru maupun siswa yang salah, kami mohon maaf,” ujar Samsudi sambil bersalaman dengan sebelas santri yang berpamitan di kelas-kelas.(*)
Penulis Eli Syarifah Editor Zahrah Khairani Karim