
PWMU.CO— SMP N 1 Komodo pagi itu kedatangan ‘guru’ dari Jakarta. Dia adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti. Disela-sela kunjungannya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 11-12 Maret, Mendikdasmen menyempatkan diri ‘mengajar’ sebelum bertolak kembali ke Jakarta.
Kehadiran Menteri Muti ini sontak membuat para siswa dan guru yang sedang proses mengajar, kaget. Ia pun langsung menyapa para siswa dan guru yang sedang mengajar itu, dengan menanyakan tentang mata pelajaran yang saat itu sedang diajarkan.
Mendikdasmen ‘mengajar’ di kelas VIIB yang kala itu sedang belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Kebetulan, materi yang diajarkan di kelas tersebut tentang status sosial dan peran sosial. Tema ini menarik perhatian Menteri Mu’ti sehingga ia lanjut memberikan pertanyaan kepada murid. “Apa bedanya status sosial dan peran sosial. Apa saja status sosial yang kalian tahu?”
Secara bergantian dan penuh semangat, para murid menjawab bahwa status sosial di masyarakat yaitu Bupati, Kepala Desa, Lurah, Ketua RT/RW. Sedangkan status sosial di sekolah adalah guru, kepala sekolah, dan lain-lain. Lalu, ayah, ibu, anak, adalah status sosial yang disebutkan para siswa.
“Ternyata setiap orang punya status sosial masing-masing sesuai dengan lingkungan di mana dia berada ya,” ujar Mu’ti seraya mengatakan bahwa setiap status sosial, memiliki peran yang berbeda.
“Kalau bupati dan kepala sekolah berperan sebagai pemimpin maka anak-anak perannya apa?” tanya Menteri Mu’ti lagi. “Belajar, membantu orang tua,” jawab murid-murid bersahutan.

Sambil tersenyum mendengar jawaban mereka, Mendikdasmen berpesan, agar para siswa selalu rajin belajar supaya menjadi anak yang hebat. “Tidak boleh merasa rendah diri karena berasal dari daerah maupun karena status ekonomi dan profesi orang tua. Jika kalian ingin menjadi anak hebat di kemudian hari, lakukan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” pesannya.
Adapun 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, tidur cepat.
Mendikdasmen mengatakan semua ilmu itu penting bermanfaat bagi masa depan maka pelajarilah berbagai hal baru. Sehabis pulang sekolah, murid-murid bisa bermain dengan teman, berolahraga, berkunjung, belajar menerima tamu, dan kalau ada yang sakit dijenguk. “Lalu, untuk makan siang bergizi apakah kalian sudah dapat?” tanya Menteri Mu’ti. “Sudah, Pak. Enak,” jawab para murid seraya berharap program tersebut dapat terus berjalan.
Penulis Humas Kemendikdasmen Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan