PWMU.CO– Tugas utama seorang guru menurut al Qur’an adalah memberi penyadaran, bahwa tugas pelajar adalah belajar.
Demikian disampaikan guru senior Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Muhammad Sholihin SAg MPSDM pada pengajian tafsir al Qur’an SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) di Masjid KH Ahmad Dahlan Mudipat Jum’at pagi (17/11/2017).
Pengajian tafsir yang diikuti oleh guru dan karyawan SD Mudipat ini mengupas QS Al-A’raf ayat 30-35.
(Baca: https://www.pwmu.co/7795/2016/05/ber-muhammadiyah-harus-dengan-tulus-dan-ikhlas/)
Mantan kepala SD Mudipat dua periode ini menyampaikan bahwa guru jangan jumawa, merasa memintarkan anak, merasa mentransfer ilmu yang banyak atau membuatnya menjadi juara. “Karena pemilik ilmu adalah Allah SWT semata,” tegasnya.
Maka saran Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim ini, para guru harus senantiasa menata hati agar tidak takabbur dan selalu menjadikan Allah sebagai dzat yang Maha segalanya. “Bacalah al Qur’an dan pahami kandungannya agar hidup tenteram dan damai,” katanya.
(Baca juga: https://www.pwmu.co/1621/2016/03/bangun-samodra-beri-ceramah-di-sdm-4-pucang/ )
Allah menciptakan al Quran, lanjut Sholihin, tujuannya untuk melindungi agama Islam, menjaga hati manusia, melindungi akal manusia, dan menjaga harta.
Di akhir ceramahnya, Sholihin berpesan agar umat Islam menyempurnakan agamanya. Siapa yang sempurna dalam beragama?
Pejabat Prodi Agama Islam UMSurabaya itu membeberkan ada empat ciri. Yaitu, pertama yang menjaga diri dari yang halal dan haram baik perbuatan maupuan makanan. Kedua, punya sifat tolong-menolong.
Sementara yang Ketiga masih menurut Sholihin adalah memiliki watak saling ingat mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
Dan yang keempat adalah senantiasa beramar makruf dan nahi mungkar. Inilah ciri sempurna dalam beragama,” pungkasnya. (mul)