PWMU.CO – Cita-cita pendidikan yang digagas KH Ahmad Dahlan adalah lahirnya manusia-manusia baru yang mampu tampil sebagai ulama-intelek atau intelek-ulama, yaitu seorang Muslim yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan tersebut, Ahad (26/11/2017) Forum Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) eks-Karesidenan Besuki atau yang disebut Foru PDM Balapan mengadakan pertemuan rutin 3 bulanan.
Bertempat di kompleks SMAM Bondowoso, forum yang dikomandani Ketua PDM Jember, H Kusno SAg MPdI ini beranggotakan PDM Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Pasuruan.
Nawahid, pemateri pertama bidang penguatan ruh keislaman dan Kemuhammadiyahan mengatakan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan sekolah untuk mengintensifkan pengembangan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
“Membuat pakta integritas bagi kepala sekolah dan para guru merupakan wujud komitmen dalam mengelola lembaga pendidikan Muhammadiyah. Selain itu, melaksanakan kegiatan rutin dalam bentuk pembinaan dan evaluasi kinerja para pimpinan dan guru juga diperlukan,” jelasnya.
Kepala SMAM 2 Genteng Banyuwangi ini menambahkan, menjadikan kaidah pendidikan Persyarikatan sebagai dasar bagi pengelolaan lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah hal yang tak kalah pentingnya.
Pemateri kedua, Drs Aminuddin menyampaikan hal-hal terkait skema sumber dana dan pemanfaatannya. “Ada beberapa sumber yang bisa dimanfaatkan, di antaranya sumber dana internal yang berasal dari infak para siswa dan sumber dana yang berasal dari bantuan pemerintah, semisal BOS,” jelas Sekretaris PDM Lumajang tersebut. “Selain itu, sumber dana juga bisa berasal dari pinjaman pihak bank,” tambahnya.
Selain pemantapan ideologi, komitmen, serta adanya sumber dana yang memadai, strategi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga penting dikuasai. Mahfud, Kepala SMAM 3 Jember berbagi tips dalam hal ini.
“Pertama yang harus dilakukan adalah sosialisasi ke lembaga-lembaga pendidikan satu tingkat di bawahnya. Dilanjutkan dengan pelayanan dan bimbingan secara profesional bagi lembaga satu tingkat di bawahnya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kerja sama dengan media cetak dan elektronik sangat perlu untuk memperkenalkan lembaga pendidikan Muhammadiyah kepada masyarakat umum.
Mahfud menambahkan, memanfaatkan peluang dengan melibatkan pihak lain, semisal orang yang memiliki kesuksesan di bidang tertentu, perlu diundang ke lembaga pendidikan Muhammadiyah.
“Untuk dapat mengenalkan kualitas lulusan, kita juga bisa menghadirkan para alumni untuk diajak sosialisasi pada lembaga pendidikan satu tingkat di bawahnya,” imbuh Mahfud dengan bersemangat.
Ditemui usai acara, Ketua PDM Bondowoso, M Malik MAg, menyampaikan pertemuan ini juga mengamanatkan kepada Koordinator Forum Balapan untuk mengkomunikasikan dengan pihak Universitas Muhammadiyah Jember agar menjadi fasilitator dalam bentuk kegiatan workshop bagi para kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
Di akhir forum diputuskan, PDM Kabupaten Probolinggo terpilih sebagai tuan rumah pertemuan selanjutnya. “Insyaallah akan dilaksanakan bulan Pebruari 2018 dengan fokus pembahasan Lazismu dan pengembangan pondok pesantren,” jelas Malik. (Sugiran/RP)