PWMU.CO– Auditorium Din Syamsuddin SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya dipenuhi siswa kelas 5 dan 6 untuk mengikuti Penguatan Aqidah. Salah satu narasumbernya mantan kristiani, Paulus Edi Prayitno, Selasa (12/12/2017).
“Kalau dulu saya seseorang yang mengajak orang Islam masuk Kristen, sekarang saya mengajak orang Kristen masuk Islam,” ungkap Paulus membuka kajian Kristologi.
Pegiat Abdullah Wasi’an Foundation ini menjelaskan tentang penyimpangan-penyimpangan kepercayaan umat Kristiani seperti kelahiran Yesus pada 25 Desember, pohon natal, santa clause, dan penyembahannya terhadap Yesus.
“Padahal Yesus tidak pernah menyuruh untuk menyembahnya, itu bertentangan dengan kitabnya sendiri, Yohanes ayat 17 pasal 3,” jelasnya.
Baca:Ragukan Isi Al-Kitab, Gadis Katolik Asal Surabaya Itu Akhirnya Putuskan Masuk Islam
Bunyi ayat tersebut tambah Yohanes adalah ‘Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Krestus yang Engkau utus.’
“Jelas di ayat tersebut kalau Yesus itu utusanNya, bukan Tuhan yang harus disembah,” terang Pria muallaf akibat keraguannya pada Alkitab ini.
Selain itu, Paulus menuturkan bahwa tanggal 25 Desember adalah lahirnya dewa-dewa Romawi, Saturnus misalnya. Sehingga Raja Romawi dengan bangga menjadikan tanggal 25 Desember sebagai hari lahir Yesus.
Baca juga: Kisah Calon Pendeta Maria Sugiyarti yang Akhirnya Dapat Hidayah Masuk Islam
Pada kesempatan tersebut Paulus juga menjelaskan ketidakmungkinan Yesus lahir di bulan Desember, saat salju turun. Karena dalam Injil disebutkan bahwa Yesus lahir ketika ada gembalaan domba di sekitarnya.
“Masak domba digembalakan ketika salju, kan lucu,” ucapannya disambut gelegar tawa siswa.
Mantan misionaris ini menegaskan bahwa Injil itu bukan palsu, tapi tidak orisinal. “Sudah diubah-ubah dan tidak ada seorangpun tau dimana yang asli, bahkan penganutnya sendiri,” terang Paulus di akhir sesi. (Erfin Walida)