PWMU.CO– Ada pemandangan menarik dalam Pengajian Sang Pencerah yang dihelat Muhammadiyah Surabaya, (28/1). Usai acara berlangsung, di pojok kanan lokasi acara, SD Muhammadiyah 9 Surabaya, berkerumun puluhan orang sedang mengantri.
Bukan apa-apa. Ternyata di tempat itu memang ada angkringan, salah satu amal usaha Aisyiyah dalam bidang ekonomi milik Pimpinan Ranting Aisyiyah Sukolilo. Namanya “Angkringan Matahari”, dengan menu andalan berupa olahan hasil laut.
Baca: Udang Crispy, Menu Andalan Angkringan Matahari yang Bikin Jatuh Cinta
“Kaget juga saat membayar, kok cuma 15 ribu,” jelas Muh Kholid AS usai menghabiskan menu ikan Sembilang dengan sambal ikan Pari. Bersama istri dan anaknya, Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) PWM Jatim ini sengaja ingin membuktikan kabar tentang kenikmatan menu makanan yang biasa dibaca dan didengarnya.
“Ternyata riilnya jauh lebih indah dibandingkan dengan hanya membaca,” lanjutnya. Apalagi, kata Kholid, lokasi angkringan ini sendiri cukup memberi nilai lebih. “Seperti menu restoran, tapi harga kampung,” sambung sang istri, Muhimmatul Azizah, yang saat itu memesan menu ikan Lorjuk campur Kelothok.
Langsung menghadap lautan, bisa melihat hilir mudik perahu wisata Kenjeran Lama maupun nelayan. Selain tentu saja merasakan angin sepoi-sepoi yang melambai dari lautan lepas. “Dan, yang terpenting, angkringan ini punya view Air Mancur Menari Jembatan Suroboyo. Ikon baru kota Surabaya yang dibangun di Surabaya Timur,” jelas Kholid yang kemudian mengabadikan view itu dalam foto bersama.
Karena datang di siang hari, dan bukan jadwalnya, memang tidak ada air mancur menari. Sebab, destinasi ini biasanya dioperasikan pada Sabtu malam Ahad. “Tentu pemandangan akan lebih indah jika air mancur sedang beroperasi di malam hari.”
Baca juga: Nikmati Menu Olahan Hasil Laut di Angkringan Matahari, Ini Pesan Ketua Umum PP Aisyiyah
Untuk menikmati keindahan suasana di Angkringan Matahari, memang tidak bisa dilakukan setiap hari. Maklum saja, ia berada dalam lokasi SD Muhammadiyah 9 dan TK Aisyiyah, yang dalam sehari-hari digunakan untuk tempat belajar-mengajar. Lebih daripada itu, ibu-ibu yang ikut terlibat dalam Angkringan ini rata-rata juga punya pekerjaan lain.
Diambillah hari Sabtu dan Ahad sebagai waktu buka angkringan. Pada hari Sabtu, angkringan biasanya buka mulai pukul 12.00 wib atau ba’da Dhuhur dan tutup pada pukul 22.00 wib. Sementara untuk hari Ahad, angkringan biasanya sudah buka pada pukul 09.00 wib pagi dan tutup pada 22.00 wib malam.
Mau? (Bunda Tri)