PWMU.CO-Dakwah Aisyiyah harus bisa membentuk perilaku Islami anggota keluarga dalam segala aktivitas kesehariannya. Tugas ini dikendalikan oleh Majelis Tabligh yang diharapkan bisa mengoordinasi mubalighat memberikan pencerahan kepada warga masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Hj Siti Dalilah Candrawati saat membuka acara Konsolidasi dan Monitoring Mubalighat Aisyiyah yang diselenggarakan di Masjid AR Fakhruddin Malang, Jumat-Sabtu (16-17/02/2018).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Majelis Tabligh dan Corps Mubalighat Aisyiyah (CMA) dari setiap PDA se Jawa Timur. Dari 38 PDA yang diundang, ada empat Kabupaten yang tidak bisa hadir yaitu Kabupaten Pacitan, Pamekasan, Pasuruan dan Kota Mojokerto.
Baca Juga: Pelatihan Mubalighat Aisyiyah Tulungagung: Dari Siapa Tuhanmu hingga Donasi untuk Penderita TB
”Tujuan dibentuknya Majelis Tabligh ini untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang paham keagamaan menurut Muhammadiyah yang berkaitan dengan segala aktivitas kehidupan manusia mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi,” tutur Dalilah.
Korwil Majelis Tabligh Dra Hj. Rukmini Amar menambahkan Majelis Tabligh harus bisa membimbing orang menghadapi sakit sampai mau meninggal bisa berperan. ”Misalnya dengan memberikan pembinaan kepada petugas rumah sakit bagaimana membimbing shalat pasien ketika sakit dan bagaimana ketika menghadapi pasien yang akan meninggal,” kata dia.
Maka dari itu, sambung dia, Majlis Tabligh merupakan nyawa dari organisasi harus bisa bersinergi dengan majelis-majelis yang lainnya. Salah satu contoh dengan Majelis Dikdasmen, bentuk sinergisitas bisa dilakukan dengan cara memberikan pembinaan kepada guru tentang cara beribadah yang benar dan pelatihan membaca Alquran, pembinaan keagamaan dan keluarga sakinah kepada wali murid.
Untuk kepentingan koordinasi dakwah yang baik, diminta Majelis Tabligh PDA mendata para mubalighat mulai tingkat ranting sampai daerah masing-masing. Para muballigh tidak hanya dalam bidang keagamaan tetapi para ahli dalam berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, sosial dan pendidikan yang bisa menyampaikan dengan landasan nilai-nilai Alquran dan sunnah. (Nur Sabaha)