PWMU.CO– Momentum Pilkada harus menjadi langkah awal bagi Muhammadiyah dalam mengusung dakwah amar ma’ruf nahi mungkar.
Hal tersebut disampaikan Prof Jainuri dihadapan peserta kegiatan Ideopolitor (ideologi, politik dan organisasi) yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Malang.
Lebih lanjut, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyampaikan bahwa Muhammadiyah harus melakukan reevaluasi pikiran dan menentukan sikap politik secara tegas dan jelas.
Jainuri menambahkan bahwa reevaluasi pikiran dilakukan sebagai upaya Muhammadiyah dalam membangun tatanan sosial masyarakat.
“Dengan reevaluasi pikiran ini diharapkan muncul gagasan-gagasan baru dan mampu menghentaskan masalah masyarakat hari ini,” sambung Jainuri.
Bagi Jainuri, sikap Muhammadiyah harus tegas dalam urusan ini. “Muhammadiyah jangan sampai menjadi bagian dari money politik atau politik transaksional,” pesannya.
Melainkan, menurut Jainuri Muhammadiyah harus menjadi organisasi yang memberi bantuan kepada pemerintah dalam membangun tatanan masyarakat.
Tidak lupa Jainuri menghimbau kepada seluruh kader-kader Muhammadiyah untuk tidak melakukan deklarasi kepada paslon, karena dikhawatirkan akan ada pihak-pihak yang tersakiti. “Muhammadiyah tetap harus tegas pada sikap untuk tidak memihak kepada siapapun,” pungkasnya.
Kegiatan Ideopolitor yang dihelat PDM Kota Malang, Jumat- Sabtu (16-17/ 2018) di Rusunawa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diikuti oleh184 peserta.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merumuskan sikap politik Muhammadiyah dalam menghadapi momentum politik tahun 2018. (nam)