PWMU.CO – Waktu telah menunjukkan pukul 19.00. Suasana sekolah, sangat sepi. Lampu-lampu kelas dan ruangan lain sudah padam, tanda ruangan telah dibersihkan. Tinggallah penerangan selasar kelas yang memang dinyalakan jika malam tiba.
Seorang lelaki dan dua anak yang berjalan bersamanya tampak menuruni tangga dari lantai 2. Sesekali matanya menyapu sekitar sekolah, tempat ia mengabdi. Senyum pun terpoles di sudut bibirnya.
Muhammad Fadloli Aziz, ayah tiga anak yang setiap hari, pagi dan petang, harus menempuh jarak sekitar 20 kilometer untuk sampai di sekolah dan kembali ke rumah. Sebelum pukul 06.00, Aziz—sapaannya—harus bergegas meninggalkan rumah, karena kondisi jalan lepas itu mulai padat.
Seabrek kegiatan masuk dalam agendanya. Lelaki murah senyum yang mengajar di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu juga sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik. Hampir tiap hari Aziz selalu pulang agak larut karena selepas jam kerja sekolah, ia harus menyelesaikan tugas Majelis Dikdasmen. Seperti petang itu, saat ia baru meninggalkan kantornya pukul 19.00 WIB.
Tugasnya tak lain mengawal program-program Majelis Dikdasmen yang menyasar kepada lima hal. “Kelima sasaran tersebut adalah sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan siswa,” ujarnya saat ditemui di SDMM, Kamis (22/3/18).
Dari 14 program kerja yang telah direncanakan di tahun 2017, Aziz mengatakan, 13 program telah terealisasi. “Sisanya insyaallah akan kami realisasikan di tahun 2018 ini,” tambah Aziz bersemangat.
Di samping tugas tambahannya sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen, Aziz punya tugas utama mengajar di Kelas V Neptunus selama tahun pelajaran 2017/2018 ini.
“Di SDMM saya mengajar Tematik muatan IPA, Matematika kurikulum nasional, Mathematics Cambridge, dan Science Cambridge. Selain itu juga sebagai pendamping ekstrakurikuler musik setiap Jumat,” jelasnya.
Di tengah kesibukannya yang seabrek itu, Aziz tetap bisa berprestasi dan meluangkan waktu membimbing siswa binaannya hingga meraih beragam prestasi. “Alhamdulillah, saya bersama tim IPA SDMM telah mengantarkan beberapa siswa binaan kami ke tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya penuh syukur.
Beberapa siswa tersebut, lanjutnya, meraih penghargaan dalam World Creativity Festival di Korea, Odyssey of The Mind di IOWA University Amerika, International Exhibition Young Inventor di Bangkok Thailand, serta beragam prestasi tingkat nasional lainnya.
Tak hanya mengantarkan siswa binaan meraih prestasi, tahun 2017 Aziz juga terpilih menjadi Instruktur Nasional (IN) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Dan di tahun 2018 ini Aziz meraih Juara 1 Olimpiade Guru Nasional (OGN) kategori Guru Kelas SD tingkat Kabupaten. Ia akan melaju ke tingkat Propinsi, Senin (26/3/18) depan.
Kepada PWMU.CO, alumnus Kimia Murni Universitas Negeri Malang tersebut mengatakan, seleksi OGN tingkat Kabupaten yang baru saja dijalaninya berupa tes tulis yang mencakup kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional 5 mata pelajaran pokok di SD. “Ada Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Semua soalnya bertaraf Higher Order Thinking Skills (HOTS). Matematikanya juga penuh dengan nalaria,” jelasnya.
Semua itu tentu tak lepas dari dukungan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Pria kelahiran 15 Mei 1978 tersebut mengaku sangat didukung oleh istri dan tiga anaknya. “Kebetulan anak saya bersekolah di SDMM yang fullday, jadi ketika saya ada rapat majelis yang sampai malam hari—bahkan tidak jarang hingga pukul 23.00—mereka juga ikut menemani sambil membuka bukunya sendiri sampai tertidur,” ungkapnya penuh haru.
Aziz menambahkan, dukungan istri juga sangat luar biasa meski banyak waktu bersama keluarga yang mungkin tersita. “Kebetulan ada toko di rumah yang dikelola istri. Ya… yang penting saya bisa menyempatkan mengantar kulakan ke Surabaya atau tempat-tempat tertentu,” ujarnya. Selain itu, Aziz mengatakan istrinya sangat memahami peran dan tugasnya di Persyarikatan Muhammadiyah yang tidak banyak mubadzirnya, namun bermanfaat.
Itu sesuai dengan prinsip hidupnya. Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut mengaku berpegang pada hadits khoirunnas anfauhum linnas. “Jadi, sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain,” ujarnya.
Aziz, yang juga sebagai Sekretaris Eksekutif Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI) ini ikut mendampingi PRM PPI untuk bersama mengawal penyelenggaraan SDMM, sehingga sekolah berjuluk Kampus Biru tersebut menjadi sekolah yang diperhitungkan di Kabupaten Gresik.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos mengaku bangga dengan rekannya, pria asal Sungonlegowo Bungah tersebut. “Loyalitasnya untuk SDMM dan Persyarikatan Muhammadiyah pada umumnya patut dijadikan teladan. Saya sebagai teman seangkatan turut bangga. Selamat dan semoga sukses di jalur berikutnya,” ucapnya memotivasi Aziz, yang pernah menjabat Kepala SDMM tahun 2009-2013.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik Mardliyatul Faizun SS mengagumi Aziz sebagai sosok yang cerdas, sangat teliti, dan hati-hati. “Beliau orang yang low profile dan sabar,” ujarnya.
Sebelum ada Mbak Is, panggilan akrabnya, Aziz nyaris bekerja sendirian menyiapkan segala sesuatunya di Majelis Dikdasmen PDM Gresik, termasuk masalah teknis dan administratif. “Alhamdulillah, kehadiran Sekretaris Eksekutif sangat membantu saya,” ujar Aziz.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik Ir Dodik Priyambada ikut bangga atas perstasi Aziz sebagai Juara 1 OGN tingkat Kabupaten Gresik. “Bagi saya, ia seorang guru yang kreatif, akrab dengan anak-anak didiknya, dan selalu meningkatkan kompetensinya sebagai guru profesional,” papar Dodik—sapaannya.
Dodik menambahkan, peran dan pengabdian Aziz sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik, sangat mewarnai perkembangan dan kemajuan pendidikan Muhammadiyah di Gresik. “Selamat Ustadz Azis yang cerdas dan ramah,” ucapnya. (Vita)