PWMU.CO – Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur mengajak Muhammadiyah Jatim bekerjasama dalam pemanfaatan lahan hutan milik Perhutani guna menyejahterahkan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Tawaran kerjasama itu disampaikan Kepala Perhutani Divisi Regional Jatim Sangudi Muhamad saat bersilaturrahmi dengan jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Kantor PWM Jatim Jalan Kerto Menanggal IV/1 Surabaya, Jumat (6/4/18).
Sangudi mengatakan, saat ini Perum Perhutani Jatim mengelola 1.100.000 hektare area lahan hutan di seluruh Jatim. Areal seluas itu sangat pontensial untuk bisa dimanfaatkan dan dikerjasamakan dengan pihak manapun, termasuk dengan Muhammadiyah.
Dijelaskan, adapun pola kerja sama antara Perhutani dengan PWM Jatim bisa berbentuk program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah (Permen) No 83 dan 39.
“Semua potensi yang ada di tengah hutan bisa kita kerjasamakan bersama-sama antara Perhutani dan Muhammadiyah,” ujarnya
Sangudi menegaskan, pemerintah maupun Muhammadiyah memiliki visi yang sama yakni berupaya untuk menjadikan masyarakat sejahtera, dan semua potensi yang ada, termasuk potensi hutan bisa dimanfaat untuk kemakmuran masyarakat.
“Ini sebenarnya mancing untuk bisa dikerjasamakan dengan Muhammadiyah. Sebab, kita sama-sama berkeinginan untuk bisa manjadikan masyarakat di sekitar hutan yang selama ini hidup miskin bisa sejahterah dan terdidik,” tuturnya.
Ketua PWM Jatim Dr KH Saad Ibrahim MA menyambut positif tawaran kerjasama dalam pemanfaatan lahan hutan milik Perhutani Jatim ini. Menurut Saad hal ini adalah langkah awal untuk mengupayakan terwujudnya kesejahteraan di masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan Perhutani.
“Kita ingin agar nantinya kerjasama yang terjalin ini julak maupun juknis jelas semua sehingga bisa manfaat buat semua pihak. Karena Muhammadiyah ini lembaga, bukan perorangan,” ungkapnya.
Dosen Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini meyakinkan, Muhammadiyah memiliki banyak tenaga ahli untuk bisa mengelola lahan hutan milik Perhutani ini. “Kami memiliki banyak tenaga ahli yang berada di perguruan tinggi Muhammadiyah maupun lainnya untuk bisa menggarap lahan hutan Perhutani dengan baik untuk mengupayakan masyarakat bisa sejahterah,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM Jatim Imam Hambali menyatakan, setelah pertemuan ini pihaknya akan langsung menindaklanjuti dengan melakukan survey ke beberapa lokasi lahan hutan Perhutani yang bisa dikembangkan bersam.
Setelahnya, sambung dia, baru MoU antara Perhutani Jatim dengan PWM Jatim bisa dilakukan. “Setelah titik lokasi, kajian, dan segala sesuatunya sudah, maka langkah selanjutnya adalah teken MoU untuk program kerja sama (PKS),” tandasnya. (Aan)