PWMU.CO – Dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Nganjuk, selama ini dirasakan masih terbatas di wilayah perkotaan. Karena itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Nganjuk berusaha meningkatkan kuantitas maupun kualitas muballigh agar dakwah juga bisa menjangkau pedesaan. Bertempat di SMA Muhammadiyah, diselenggarakan Peningkatan Kualitas Muballigh (PKM) dengan 130 peserta, (8/4).
“Dari hasil pemetaan, ternyata kebanyakan muballigh kita berdomisili di wilayah Nganjuk timur,” demikian kata Ketua PDM Nganjuk Arifin Abduh MM saat membuka acara. Kondisi ini, menurut Arifin, membuat sumber daya Mubaligh Muhammadiyah memang cukup terbatas. Sebab, wilayah timur berarti dakwah Muhammadiyah lebih banyak berkutat di wilayah perkotaan.
Padahal, tambah alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya itu, PDM periode kali ini telah berhasil meluaskan gerak organisasi hingga wilayah pegunungan. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) telah berhasil mengembangkan cabang Sawahan dan Ngetos. “Animo kader Persyarikatan di dua kecamatan tersebut luar biasa. Sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi dakwah Muhammadiyah.”
Pada kesempatan yang sama, Abdul Kholiq MAg melaporkan jika kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari PMK tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan di Panekan Magetan 3 bulan lalu. “Agar para mubaligh bertambah wawasannya menghadapi tantangan dakwah di era tekhnologi ini. Bisa cerdas menghadapi berita hoax, dan berdakwah dengan yasirru walaa tu’assiruu,” begitu jelasnya.
Dalam PKM ini, PDM Nganjuk menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranya adalah Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah (DR Syamsul Hidayat), dan Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM Jatim (Ainur Rafiq Sophiaan MSi).
Selain itu, juga dihadirkan Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim (M. Solihin MPSDM), serta anggota PDM Nganjuk (KH Ali Mansyur Kastam). Dalam PKM Nganjuk ini juga terbentuk Corps Mubaligh Muhammadiyah yang diketuai Agus Pudjiono SPd. (novita Rulli)