PWMU.CO – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur inspeksi mendadak alias Sidak pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari kedua ke beberapa SMA Negeri di Kota Surabaya, Selasa (10/4/2018).
Sidak UNBK dilakukan anggota Komisi E dipimpin Wakil Ketua Suli Daim ke SMAN 1, SMAN 2, SMAN 9, SMAN 10, SMAN 16 dan SMAN18 Surabaya.
“Secara umum pelaksanaan UNBK tahun 2018 di beberapa SMA di Kota Surabaya berjalan relatif lancar dan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” kata Suli Daim ditemui usai sidak ke SMAN 16 Surabaya.
Hanya saja, kata Suli, masih ada sedikit catatan terkait pelaksanaan UNBK tahun 2018 ini. Yakni, masih banyak sekolah yang kekurangan perangkat komputer untuk pelaksanaan UNBK sehingga siswa harus dibagi ke dalam beberapa shift.
“Pelaksanaan UNBK masih ada yang tiga atau empat shift karena keterbatasan sarana. Ada sekolah yang sewa laptop, atau meminjam. Semoga itu tidak mebebankan orangtua siswa,” tuturnya.
Ke depan, Suli berharap, UNBK bisa dilaksanakan maksimal hanya dua shift saja. Hal itu agar pelaksanaan UNBK bisa lebih optimal dan siswa lebih fokus. “Untuk itu kami terus memfasilitasi sekolah supaya bisa mencukupi perangkat UNBK,” ungkapnya.
Pria asal Lamongan ini bersyukur penerapan UNBK mampu mengurangi beban anggaran pemerintah. “UNBK ini jauh lebih efisien dari segi anggaran ketimbang ujian berbasis kertas,” terangya.
Disebutkan, Ujian Nasional mengunakan kertas mahal dari segi anggaran karena harus mencetak soal, mengirim naskah ke penjuru daerah dan soal harus dijaga oleh polisi agar tidak ada kebocoran.
“Tak kalah penting adalah UNBK bisa mengajarkan siswa berlaku jujur saat mengerjakan soal ujian,” tandasnya.(Aan)
Discussion about this post