PWMU.CO – Masih dalam nuansa peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Koordinator Komisariat (KORKOM) IMM Se-Malang Raya mengadakan refleksi bersama. Bertempat di gazebo Literasi Kabupaten Malang, suara kritis tentang kondisi Indonesia disuarakan, (3/5). IMM mendorong pendidikan benar-benar dijadikan sebagai sarana yang manjur sebagai sarana untuk meningkatkan stratifikasi sosial seseorang.
Pendidikan, dalam pandangan IMM, meniscayakan terbentuknya jaringan-jaringan sosial baru yang berikutnya mendorong kreativitas dan inovasi. Sayangnya, pendidikan di Indonesia agaknya sudah mulai salah arah. “Pendidikan kita hari ini, sepertinya sudah tidak punya ideologi yang jelas,” terang Ode R Prabtama, Ketua Korkom Universitas Muhammadiyah Malang.
“Pendidikan kita hanya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan industri semata,” tambah Ode R Prabtama. Tidak sedikit kampus yang hanya mengejar jumlah mahasiswa sebesar-besarnya. Sementara akademisi hanya mementingkan syarat administratif tanpa paham makna pendidikan.
“Akademisi hari ini hanya berkutat pada from research to research, from conference to conference, dan mengabaikan peran sosialnya,” terang Didin Mujahidin. Aktivitas yang begini, tentu membuat jurang yang besar antara lingkungan pendidikan dan kondisi sosial masyarakat. “Padahal kita perlu punya dua kompetensi sebagai seorang mahasiswa; yaitu sukses akademik dan sukses mendorong kesejahteraan sosial,” tambah Didin Mujahidin.
Pendidikan hari ini, khususnya di perguruan tinggi, membutuhkan muhasabah yang teramat dalam, khususnya bagi para mahasiswa. “Kemahaan mahasiswa menunjukkan adanya perbedaan yang besar antara ‘mahasiswa’ dengan ‘siswa’,” terang M. Khusni Tamrin.
Lebih lanjut, “perbedaan ini tentu harus disikapi dengan bijak, bahwa kita sebagai mahasiswa, di Hari Pendidikan Nasional ini, perlu meluruskan niat untuk memajukan bangsa,” pungkas, Ode R Prabtama. (azhar syahida)