PWMU.CO-Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Wotan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik mengadakan buka bersama pertama kalinya, Ahad (10/6/2018).
Bertempat di Warung Kopi PRPM Wotan, acara ini dihadiri sebanyak 140 peserta. Mereka dari seluruh pengurus ortom Muhammadiyah, Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ranting Desa dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ranting MTsM 9.
Acara yang diadakan oleh Bidang Dakwah dan Pemikiran Islam ini mendatangkan Badan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (BP2N) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Toha Machsun MPsi.
Mahmudi SAg, wakil ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Wotan dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh ortom yang sudah mengadakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Beberapa minggu lalu Aisyiyah juga ada kegiatan buka bersama sekaligus memberi santunan, IPM ranting juga sudah dan kali ini Pemuda Muhammadiyah.
Mahmudi menambahkan, pengarahan bahaya narkoba kepada kader muda sangat penting. Sebagai kader Muhammadiyah, pemuda diharapkan terus eksis mengadakan perkumpulan dan kegiatan untuk saling menguatkan.
”Bagaimana nasib Pemuda dan Muhammadiyah ke depan tergantung dari kegiatan seperti ini. Pemuda harus sering komunikasi dengan Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai orang tua untuk menutup semua kekurangan dalam persyarikatan kita ini,” tuturnya.
Mengawali materi yang disampaikan, Thoha Mahsun menjelaskan, PDM Gresik terus konsisten menyerukan bahaya penggunaan narkoba mulai dari tingkat daerah hingga ke tingkat ranting.
”Visi misi dan target BP2N sudah kami sosialisasikan di pimpinan daerah, dan kami baru bisa mengadakan penyuluhan di beberapa sekolah Muhammadiyah, target kami semua sekolah Muhammadiyah di Gresik akan kami masuki,” katanya.
Thoha melanjutkan, target utama kami adalah semua warga persyarikan Muhammadiyah dan juga kader-kader muda Muhammadiyah. ”Tidak etis rasanya jika kami melangkah keluar namun warga kita anak didik kita sudah terjerumus dalam bahaya dan dampaknya akibat pengaruh penggunaan narkoba,” tandasnya..
Dia mengenalkan beberapa contoh obat terlarang mulai dari yang masih berbentuk tanaman hingga yang sudah berbentuk pil. Lalu siapa yang jadi sasaran atau korban dari obat-obatan ini. ”Mereka adalah para usia produktif mulai dari tingkat SD hingga mahasiswa,” tuturmya.
Disebutkan beberapa kasus di masing-masing kecamatan kabupaten Gresik yang sudah terkena narkoba. Rata-rata korbannya masih pelajar SMP dan SMA. Karena itu Thoha berpesan agar mengawasi anak kita, keluarga kita dengan siapa mereka berteman dan kemana mereka bermain. (Raden Syahid)