PWMU.CO-Kebiasaan beribadah dalam Ramadhan harus terus berlanjut meskipun bulan puasa telah berlalu. Umat Islam tetap bersemangat melayani umat dan menjaga amalan agar berada dalam lindungan dan maghfirah Allah.
Demikian tausiyah Ustadz Suyipto Hamzah MPdI dalam pengajian Reboan karyawan RS PKU Muhammadiyah Surabaya di Mushala Asy-Syifa Jl KH Mas Mansyur 180-182 Surabaya, Rabu (4/7/2018).
Suyipto Hamzah menyampaikan, pasca Ramadhan tetap menjaga shalat lima waktu dengan berjamah. Ini kiat pertama menjaga amalan usai Ramadhan. “Kenapa berjamaah?” tanyanya kepada jamaah.
“Karena ganjarannya seperti melaksanakan ibadah haji, fahiya kahajjatin. Kemudian istiqomah melaksanakan shalat sunnah. Waman masya shalaatan tatawu’ faya umratan nafilah, dan barang siapa shalat sunnah sama dengan melaksanakan ibadah umrah,” papar wakil ketua Korp Mubaligh Muhammadiyah Surabaya itu.
Kiat kedua, sambung dia, memperbanyak puasa sunnah. “Puasa Senin dan Kamis tetap kita lakukan, puasa Daud, dan puasa yang lainnya.
Ketiga, katanya, puasa enam hari di bulan Syawal. “Puasa enam hari di bulan Syawal itu, kata Rasul sama dengan kita puasa satu tahun. Bahkan melaksanakan puasa sepanjang masa karena terus menerus menjaga puasanya,” ujarnya.
Keempat, rajin menjaga dan mendengarkan pengajian. “Orang yang ingin benar, cirinya adalah sregep ngaji, tetep purun ngaji, sehingga mendapatkan ilmu. Dengan ilmu itulah kita bisa meningkatkan iman kita kepada Allah,” tambahnya.
Kelima, kata dia, menjaga kitab Allah dan memelihara dzikir kepada Allah. “Sebab kalau kita tidak bisa menjaga kitab Allah maka akan menjalani kehidupan yang sempit dan akan dikumpulkan dalam keadaan buta diakhirat, sebagaimana yang disampaikan Allah dalam surat Thaha ayat 124.
“Kemudian Allah swt di surat Al Isra ayat 36 berfirman, walaa taqfu maa laisa laka bihii ilmun, inna sam’a walbashara walfuaada kullun ulaaika kaana ‘anhu masuulaa. “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya,” tandasnya. (Habibie)