PWMU.CO-Sebaik-baik manusia adalah mereka yang panjang umurnya dan baik amal ibadahnya. Sebaliknya, sehina-hinanya manusia adalah mereka yang panjang umurnya, tapi jelek amal ibadah dan perbuatannya. Demikian petikan tausiyah Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya Jufri Mustofa dalam acara Safari Subuh Majelis Tabligh PDM Surabaya di Masjid Al Azhar Muhammadiyah Ranting Dupak Bandarejo, Krembangan, Surabaya, Senin (9/7/2018).
Jufri mengatakan sebenarnya tujuan hidup manusia tidak lain adalah beribadah kepada Allah swt. Utamanya dengan mendirikan shalat. Sebab, jika shalat seseorang baik, maka akan baik pula seluruh amal ibadahnya. Hal itu, lanjut Jufri, sebagaimana ditegaskan Nabi dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani yang artinya: “Amal pertama yang dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Dan barangsiapa yang baik shalatnya, maka baik pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya.”
Maka dari itu, Jufri mengajak jamaah sekalian untuk menjaga kualitas shalat sehingga saat di hari kiamat nanti tidak termasuk orang yang merugi. “Lalu, kenapa manusia harus menunaikan shalat?” tanya Jufri pada jamaah.
Tak lain, jawab dia, adalah untuk beribadah dan mensyukuri nikmat yang diberikan Allah swt. “Shalat sebagai wujud penghambaan dan rasa syukur kita kepada Allah swt,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan bahwa sekarang ini ada fenomena yang menarik di kalangan anak muda, yakni banyak di antara mereka yang suka berlama-lama di Musholah Al Ghiras alias warung kopi dibandingkan berada di masjid. Mereka, kata dia, asyik menghabiskan banyak waktunya dengan begadang, ngopi maupun nonton bola. Tentu ini patut disayangkan karena mereka acap kali lupa untuk beribadah kepada Allah swt. Mereka melalaikan perintah shalat.
“Mereka itu, lebih memperturutkan hawa nafsunya. Kuat sekali begadang. Tapi mereka lupa ada keutamaan menjalankan shalat lail Tahajud. Bahkan, kadang kala shalat subuh terlewatkan. Ini tugas kita untuk mengingatkan mereka,” tuturnya.
Jufri menambahkan, tujuan hidup yang kedua adalah menyiapkan diri sebelum ajal menjemput. Sebab, kematian jelas waktunya. Karena itu jadikanlah hidup ini bermakna. “Hidup bermakna itu bekalnya iman, ilmu, dan amal,” tegasnya. Iman, ilmu, dan amal bisa menjadi modal menuju kehidupan akhirat.
Selesai ceramah Safari Subuh, puluhan jamaah yang hadir mendapat bonus berupa sarapan ‘Soto Pak Hambali’ sebagai menunya. Jamaah pun tampak lahap menyantap sajian yang disiapkan oleh Takmir Masjid.(Aan)