PWMU.CO-Siswa SD Muhammadiyah 18 memainkan kesenian Druknong dalam Silaturahim Guru dan Karyawan Muhammadiyah se-Surabaya di Islamic Center, Rabu (25/7/2018). Penampilan mereka sebagai pertunjukan pamungkas di acara ini.
Druknong merupakan pentas drama perpaduan kesenian ludruk dari Surabaya dan lenong dari Jakarta. Dibuka dengan tari Remo, dalam pentas diiringi sinden membawakan lagu.
Hadirin kagum dengan keberanian murid-murid SD tampil di panggung dengan percaya diri. Riuh tepuk tangan dan tawa mewarnai pementasan ini. Seluruh guru dan karyawan ikut bergembira dan bangga, melihat anak-anak atas prestasi bidang kesenian ini.
“Menyenangkan bisa tampil sebagai pamungkas di acara ini. Saya dan teman-teman bangga dengan apresiasi guru dan karyawan atas pertunjukan yang kami berikan di atas panggung,” ungkap Fahllevy Rabbaneel Kudus, dalang druknong.
Pembina ekstrakurikuler Roni Handoko AMd Sn mengatakan, untuk pementasan hari ini sudah dipersiapkan matang agar pementasan sempurna. Dia salut dengan keberanian siswa yang tampil percaya diri.
”Druknong merupakan hasil kreativitas berkesenian global dengan sentuhan tradisional. Ini untuk mengenalkan budaya daerah. Teater tradisional di Indonesia sangat banyak dan harus kita lestarikan sebagai warisan budaya,” kata Roni.
Acara yang diadakan oleh Majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya ini dihadiri semua guru dan karyawan Perguruan Muhamamdiyah Surabaya. Ruangan penuh sesak. Semua kursi terisi. Tampak hadir Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi yang juga calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Masing-masing sekolah Muhammadiyah dari SD, SMP, SMA maupun SMK menampilkan aneka ragam pentas kesenian. Ada tari, Tapak Suci, wushu, panahan dan lain-lainnya. (Mitha)