PWMU.CO-Murid kelas V Al Wahhab SD Muhammadiyah 8 Sutorejo Surabaya membuat alat peraga organ pernafasan manusia dalam pelajaran IPA, Senin (3/9/2018). Tujuan peragaan ini memahamkan siswa tentang cara kerja alat pernafasan manusia.
Alat dan bahan yang disiapkan antara lain botol plastik, selang kecil, selotip, plastisin, gunting, dan cutter. Siswa bekerja secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3- 4 siswa.
Suasana mulai gaduh. Beberapa siswa melaporkan teman kelompok yang tidak membawa peralatan sesuai tugasnya. “Kelompok yang peralatannya tidak lengkap akan mengurangi nilai. Aspek penilaian terdiri atas kelengkapan alat, kerja sama kelompok, hasil atau produk, dan laporan kegiatan,” kata Guru kelas Siti Jumaliah.
“Untuk kelancaran kegiatan ini, kalian bisa berbagi dengan kelompok lain,” lanjut Jumaliah menenangkan siswanya.
“Setelah selesai membuat alat peraga, silakan membuat laporan kegiatan seperti contoh di buku paket dan diskusikan jawaban untuk pertanyaan yang tersedia,” ujar Jumaliah memberikan instruksi.
Kesibukan mulai terlihat. Tiap anggota kelompok berbagi tugas. Ada siswa yang memotong botol plastik. Dua siswa yang lain membuat selang berbentuk huruf Y, sebagai batang tenggorok. Setelah siap, mereka melanjutkan dengan melubangi tutup botol sebesar selang yang dimasukkan ke tutup botol tersebut.
Lalu balon sebagai paru-paru diikat pada kedua ujung selang huruf Y. Pangkal selang Y dimasukkan ke botol melalui bawah botol hingga ke tutup botol. Bawah botol ditutup dengan selembar balon sebagai diafragma. Plastisin dilekatkan pada tutup botol.
“Bu, balonnya kalau ditiup kok besarnya gak sama?” tanya Balqis heran.
“Bu, balonnya kok gak bisa besar?” tanya Agizza dari kelompok lainnya.
“Coba diamati dan diperbaiki, kira-kira mengapa kok bisa tidak sama!” sahut Jumaliah berusaha menumbuhkan sikap ilmiah pada siswanya.
“Farrel, kok mainan selang? Ayo dibantu teman kelompoknya!” tegur Jumaliah, ketika melihat Farrel bermain.
“Ya, Bu,” jawab Farrel sambil tersenyum dan bergabung dengan kelompoknya.
Izzudin yang pemalu membiarkan Cece mengerjakan tugas kelompoknya sendirian, karena satu temannya tidak masuk. Izzudin dengan asyiknya bermain balon keliling ruang kelas.
“Bu, sudah jadi,” lapor Fikri sambil membawa hasil kerja kelompoknya.
Jumaliah meminta mereka memperagakan hasil kerjanya. Fikri meniup selang, kedua balon di ujung selang yang lain mengembang. Selanjutnya Habibi menarik balon penutup bagian bawah botol, tidak terjadi perubahan pada balon di kedua ujung selang tersebut.
“Seharusnya kedua balon ini mengembang. Coba diperbaiki dan selidiki mengapa balon tidak mengembang,” kata Jumaliah.
“Bu, punya kami sudah selesai, “lapor Balqis. Jumaliah meminta mereka memeragakan hasil kerjanya. Balqis meniup selang, kedua balon di ujung selang yang lain mengembang. Selanjutnya Dinda menarik balon penutup bagian bawah botol, balon di kedua ujing selang pun mengembang. Berhasil. Balqis, Dinda dan Arina tersenyum puas.
Sementara, Izzudin terlihat sibuk dengan tugasnya. “Sudah jadi?” tanya Jumaliah mendekat. “Sudah. Ini tadi salah semua, jadi saya bongkar dan perbaiki,” jawab Izzudin sedikit kesal. Cece hanya diam
“Harusnya tadi, kalau dikerjakan bersama kan tidak perlu membongkar,” Jumaliah berusaha menengahi. (Lia)