PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik kedatangan guru tamu sepasang suami-istri dari Swiss: Romain Theoduloz dan Virginie Romain, Rabu (3/10/18).
Keduanya datang dalam rangka “Cross Culture Understanding”. Menurut Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB M. Noor Qomari, kegiatan tersebut untuk mengenalkan budaya Swiss pada siswa Berlian School—julukan sekolah yang belokasi di Jalan Berlian Pondok Permata Suci (PPS) Gresik. “Diharapkan nantinya anak-anak memiliki wawasan global culture,” tutur Ustadz Ari, sapaannya.
Bertempat di aula sekolah, Romain dan Virginie menjelaskan seluk-beluk negara Swiss. “Indonesia is bigger than my country,” ujar Romain tentang negaranya yang jauh lebih kecil dari Indonesia.
Siswa Berlian School sangat antusias ketika Romain menunjukan gambar salju. ”When the snow come, it’s very cool there,” jelas Romain. Ketika salju tiba, ujarnya, udara akan terasa dingin sekali.
Di akhir pertemuan, guru di Cycle d’Orentation de Monthey, Swiss ini dipersilakan untuk mencicipi masakan khas Jawa seperti sayur menir, sambal pencit, bali bandeng, tahu, dan beberapa jajanan pasar seperti lumpur.
“It’s pleasant, I like it,” ujar Romain saat mencicipi bali bandeng. Katanya, “Itu menyenangkan. Saya menyukainya.” Maka dia pun ingin mencobanya lagi. “I have try it again,” ucapnya sambil tertawa.
Jika Romain suka dengan bali bandeng maka Virginie sangat suka dengan kue lumpur. “It’s delicious, smooth, I like it,” ungkapnya, memuji kue lumpur yang enak dan lembut.
Saat ditemui PWMU.CO, Kamis (4/10/18), siswa Kelas IV Al Jabar, Naura Salsabilah Sa’diyah, mengungkapkan kegembiraannya atas kedatangan native dari Swiss itu.
“Saya jadi tahu kebudayaan Swiss. Dan saya bisa mendengar bahasa Inggris langsung dari bule,” ujarnya kegirangan karena dia bisa mendapat tanda tangan keduanya.
Ustadz Ari menjelaskan, Romain dan Virginie sebenarnya sedang bertugas di SMP Darul Islam Gresik.
“Sabtu kemarin (29/9) saya dihubungi Bu Farida Ariani dari Sub Bagian Kesra Kabupaten Gresik yang suaminya adalah Kepala SMP Darul Islam. Kami ditawari program Cross Culture Understanding ini. Ya kami terima dengan senang hati,” jelasnya. (Khoirul Anam)