PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur mengadakan Sekolah Politik dan Debat Kandidat Calon Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah di Hotel Tanjung Surabaya.
Acara yang berlangsung selama tiga hari itu resmi dibuka oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Syamsuddin MA, Jumat (26/10/18) malam.
Pak Syam—sapaan karibnya—menyampaikan politik intinya adalah melanjutkan tugas-tugas kenabian, yakni untuk menjaga kelangsungan agama dan bagimana mengatur dunia ini dengan sebaik-baiknya sehingga berdampak maslahat bagi kehidupan manusia.
“Nah, berbicara model ideal, maka segala sesuatunya kita dituntut untuk mengacu pada diri Rasulullah SAW. Termasuk soal politik,” katanya di hadapan ratusan kader Pemuda Muhammadiyah se-Jatim.
Pak Syam menyebutkan, ada dua hal besar yang menunjukan sisi kesuksesan praktik politik Rasulullah SAW. Pertama, adalah ketika mendirikan city state di Madinah dengan piagam Madinah-nya. Kedua adalah perjanjian Khudhaifiyah.
“Keduanya sangat monumental menunjukan kesuksesan karir politik Nabi Muhammad SAW. Itulah yang kemudian diteladani oleh para sahabat dan para khalifah,” paparnya.
Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengingatkan, kader Pemuda Muhammadiyah agar tidak menjadi kelompok bersumbu pendek, yang gampan tersulut dan mudah meledak. “Jangan sampai kita begitu,” tuturnya.
Pak Syam menyebutkan, politik di negeri ini kondisinya sedang sakit. Sebab, yang saat ini duduk menjadi pemimpin bangsa belum tentu berkualitas. “Kalau tidak segera kita benahi, maka akan berdampak buruk buat masa depan bangsa ini,” paparnya.
Oleh karena itu, Pak Syam tak lupa mendoakan, semua kader Pemuda Muhammadiyah yang maju sebagai calon anggota legislatif bisa terpilih.
“Saya doakan semua caleg Pemuda Muhammadiyah jadi. Sebab berdakwah lewat jalur politik itu bisa berdampak luas bagi perbaikan umat dan bangsa,” ujarnya. (Aan)