PWMU.CO – Layaknya atraksi Tapak Suci, sapuan, tendangan, pukulan, juga salto dan koprol, adalah sajian wajib. Tapi penampilan Tapak Suci SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo ini agak berbeda saat memeriahkan Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umisda), Senin (19/11/18) malam.
Pertunjukkan selama lima menit itu berlangsung cepat bahkan menegangkan. Permainan kipas dan seni sabung masih sama. Tapi gerakan seribu tangan dan gerakan lain juga mendominasi gerakan seni bela diri ini.
Tak ayal penampilan tim Tapak Suci Smamda ini sukses mendulang tepuk tangan dari penonton. Penampilan mereka benar-benar memukau.
“Sebanyak 30 persen dari keseluruhan gerakan kami latih dalam lima hari, sedangkan 70 persen gerakan lainnya sudah kami latih selama berminggu-minggu,” terang Roni Hermawanto, sang pelatih.
Dia menjelaskan, 30 persen gerakan yang dia latih adalah gerakan silat dance dan perubahan formasi. “Kami mencoba mengemas gerakan silat dalam bentuk dance agar lebih menarik khususnya bagi orang awam yang tidak paham jurus-jurus silat,” ungkapnya.
Selama ini, ujarnya, penampilan silat terkesan monoton dan mungkin membosankan ketika harus tampil di depan orang yang belum tahu silat.
“Kami terinspirasi dari tim silat yang ada di Singapura, di mana tim tersebut bisa melakukan penampilan silat di berbagai macam event, seperti acara pernikahan, seminar, dan pertunjukan lainnya,” terang guru bahasa Inggris Smamda ini.
Kepada PWMU.CO, Roni—sapaan akrabnya—mengatakan, “Kami baru membentuk tim ini, prestasi yang kami peroleh adalah “2nd Place” juara favorit versi pengunjung di UBSyouthcon Superteacher.”
Ke depan, dia memiliki harapan khusus. “Kami memfokuskan bukan untuk perlombaan, tapi untuk penampilan-penampilan di berbagai macam event untuk lebih membumikan pencak silat lagi, khususnya generasi muda,” ucapnya. (Ernam)