PWMU.CO-Pos kesehatan Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah) di sudut arena Tabligh Akbar Muhammadiyah Gresik di SMA Muhammadiyah 10 GKB, Ahad (20/1/2019), punya peran mengesankan bagi peserta maupun petugas.
Pos ini bersinergi dengan RS Muhammadiyah Gresik (RSMG), Klinik Aisyiyah GKB, PCNA Manyar dan PCNA GKB. Pelayanan meliputi pemeriksaan kesehatan dasar, pemeriksaan gigi dasar dan konseling gigi, konseling reproduksi, dan konseling gizi.
“Senang sekali bisa bergabung dengan Pashmina, ini pertama kalinya saya gabung, ” ujar Hana Hikmah Faizah, dokter internship yang dikirim oleh RSMG.
“Alhamdulillah pada kegiatan ini tidak banyak peserta yang tumbang meskipun cuaca panas dan peserta membeludak,” kata Hana menambahkan.
Dia menerangkan, hanya ada lima orang yang sakit dan butuh pemeriksaan dokter. ”Mereka yang sakit ini penyebabnya terlalu lelah setelah apel pada pagi harinya dan belum sarapan,” tutur dokter lulusan UMM ini.
Ada satu korban kecelakaan yang kemudian dibawa ke pos kesehatan, tuturnya. Tidak parah hanya lecet-lecet. ”Sayangnya kami tidak bawa peralatan rawat luka, sehingga kami arahkan untuk ke Klinik Aisyiyah GKB,” tambahnya.
Selain pemeriksaan kesehatan dasar, Pashmina juga membuka layanan konseling kespro, gizi dan gigi. “Tidak banyak yang datang ke stan Pashmina. Hanya 15 orang. Mungkin karena tempatnya kurang strategis sehingga tidak banyak peserta yang tahu. Atau karena orang tak mau meninggalkan kursinya khawatir diduduki orang lain,” ujar Fani Bekti, volunter Pashmina yang bertugas di pendaftaran.
Karena itu, sambung dia, Tim Pashmina mendatangi peserta dari kursi ke kursi untuk mengukur tekanan darah peserta. Dengan cara jemput bola ini ternyata banyak orang yang memerlukan periksa tensi darah.
Sementara di pos konseling gizi, pasien yang datang kebanyakan mengeluh asam uratnya tinggi. Afiyah salah satunya. “Asam urat saya tinggi. Periksa terakhir di atas 7. Bagaimana caranya biar asam urat saya turun?” tanyanya.
“Ibu, asam urat tinggi disebabkan adanya penumpukan purin yang berlebih. Dia dimetabolisme oleh tubuh menjadi asam urat,” terang Sayekti Rahayu, konselor di pos gizi.
Dia meneruskan, sebenarnya proses itu normal dan sehat. Karena asam urat sebenarnya bertindak sebagai zat antioksidan yang berguna untuk melindungi lapisan pembuluh darah.
“Konsumsi purin aman antara 120-150 mg/hari. Makanan yang paling banyak mengandung purin adalah jeroan, kaldu daging, seafood, alkohol dan ragi. Untuk itu jauhi makan-makanan itu,” terang ahli gizi RSMG ini menambahkan.
Pasien lainnya Nailul Fauziah, guru TK Aisyiyah Duduk Sampean mendatangi pos kesehatan untuk memeriksakan dirinya setelah tegang menunggu siswanya tampil bermain angklung.
Dia juga berkonsultasi di pos kesehatan reproduks. Keluhannya 11 tahun menikah belum dikaruniai anak.
“Saya sudah 11 tahun menikah tapi belum punya anak. Sudah beberapa kali konsultasi dengan dokter kandungan katanya normal. Suami saya juga normal. Haid saya lancar setiap bulan meski seringkali maju dua hari, tapi tak kunjung hamil,” keluhnya.
Paramedis yang bertugas memberikan penjelasan beberapa kemungkinan. “Pertama, kita hitung bersama masa subur ibu dulu. Perkiraan masa subur ibu antara tanggal 7-11 Februari,” terang Nurul Afianah, volunter pos kesehatan produksi.
“Nah pada perkiraan masa subur ibu diatur jadwal hubungannya. Tidak boleh setiap hari. Harus diselang-seling. Setelahnya jangan langsung bangun. Posisi miring dulu sekitar 15 menit baru bangun,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, ibu harus makan menu seimbang. Hindari bahan pengawet, pemanis, penyedap dan pewarna berbahaya. Terutama perbanyaklah makan pisang. “Jangan lupa banyak dzikir dan berdoa. Bismillah semoga berhasil,” tandasnya. (Afi)