PWMU.CO – Kayla Mumtazah Mudzakkir, siswi kelas 3 SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) memperoleh penghargaan sebagai Juara I Lomba Menulis Cerpen Anlitera di Gresik, Sabtu, (22/01/19).
Kepada PWMU.CO, Selasa (22/1/19), dia menceritakan bagaimana proses kretatifnya itu hingga membuahkan pernghargaan. “Awalnya tahu info lomba dari Instagram bulan Desember 2018. Lalu saya mencoba ikut”, tutur Kayla—panggilan akrabnya.
Dia mengaku mendapat pelajaran saat mengikuti ME Confest 2018 yang digelar Majelis Dikdasmen Pimpininan Wilayah Muhammadiyah Jatim. “Waktu itu dapat materi dari juri, kalau cerpen yang bagus itu yang menegangkan, yang bikin pembaca ingin tahu kelanjutan cerita, terus yang nggak bisa ditebak. Akhirnya saya coba ikut lomba lagi,” kata putri pasangan Moh Mudzakir MA dan Ria Eka Lestari SSi ini.
“Untuk naskah, sebenarnya Kayla sudah punya beberapa cerita dari hasil pembinaan Ustadzah Irda (Zahara Firdausi) saat persiapan FL2N (Festival dan Lomba Literasi Nasional) Kemendikbud di Bogor tahun kemarin. Jadi ya tinggal mengetik ulang dan menambah-nambahi sedikit,” tutur siswa kelas III Kalimantan SDMM itu.
Setelah itu, sambungnya, karya cerpen tersebut dikirim melalui email ke Penerbit Anlitera. Lengkap dengan deskripsi biodata singkat. Setelah itu menunggu pengumuman. “Alhamdulillah, akhirnya mendapatkan apresiasi sebagai juara I,” Kayla menjelaskan dengan bangga.
Judul cerpen karya Kayla adalah Di Balik Misteri Kamar Mandi Sekolah dan dinyatakan lolos dalam 109 karya terbaik Anlitera dari 322 karya yang masuk.
Selanjutnya karya-karya terbaik dari peserta lomba diterbitkan dalam antologi cerpen oleh Penerbit Anlitera menjadi sebuah buku berjudul Dreams Come True.
Kayla mengaku mendapakan ide cerita dari kejadian yang ia temui di sekolah. “Idenya itu dari pengalaman nyata yang terjadi di sekolah lalu saya buat agak misteri gitu seperti detektif. Jadi saya tambahkan ada ruang bawah tanah di belakang sekolah,” kisahnya.
Ia melanjutkan, pemilihan diksi yang ia pakai mengambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia sembari melihat catatan dari pembinaan di sekolah.
“Ada kata-kata yang belum umum yang sudah dicatatkan waktu pembinaan. Ada juga yang ambil dari kamus bahasa Indonesia online di tablet saya di rumah,” ucapnya. (MFA)
Discussion about this post