PWMU.CO-Selasa (22/1/2019) pagi setelah meletakkan tas di kelas, siswa membawa Alquran dan sajadah menuju mushala di belakang sekolah. Mereka murajaah surat-surat Alquran.
Begitulah kegiatan SMP Muhammadiyah 4 Tanggul Jember (SMP Muhata) membuka awal pelajaran tiap hari. Parasiswa duduk menyimak ayat-ayat Alquran yang diperdengarkan dari spiker. Sebagian lagi mengambil wudlu kemudian duduk tertib.
Setelah itu shalat Dhuha. Usai shalat membaca dzikir pagi dan sayyidul istighfar dilanjutkan dengan membaca asmaul husna dan nama-nama surat Alquran dipandu oleh perwakilan kelas secara bergiliran.
Sambil menunggu bel kedua tanda ganti pelajaran, seorang guru memanggil Bio Priambodo, siswa kelas 9A yang berkebutuhan khusus. Anak ini punya keistimewaan. Mempunyai kelebihan cepat menghafal surat-surat juz Amma.
”Bio, ke sini Mas. Tolong lanjutkan ayat yang Bu Guru baca,” kata guru. Bio yang berbadan tambun berjalan ke depan dengan perlahan.
”Coba lanjutkan ayat berikut,” guru membacakan salah satu ayat surat An Naba.Tanpa berpikir panjang, Bio melanjutkan ayat tersebut. Meski membaca dengan terbata-bata tapi bacaannya benar. Maka tepuk tangan memenuhi ruangan memberikan apresiasi.
”Ayo, Mas Rayhan, maju,” pinta guru kepada siswa yang lain. Rayhan maju dengan agak malu.
”Lanjutkan ayat berikut, Mas”, kata guru sambil membacakan ayat di surat An Naba. Rayhan kebingungan. Setelah ditunggu beberapa lama, dia pun berkata,”Maaf Bu, aku lupa.”
Beberapa siswa lainnya dipanggil, ada yang bisa melanjutkan potongan surat An Naba, tapi tak sedikit yang lupa. Bio dipanggil lagi. Ternyata dia pun mampu menyambung ayat. Sekali lagi semua yang hadir memberikan tepuk tangan meriah.
Sebelum meninggalkan mushala guru memberikan nasihat. ”Tak ada anak yang bodoh. Karena Allah tak mungkin menciptakan seorang manusia tak punya kelebihan sama sekali. Allah tak setega itu. Kalau Bio diciptakan di balik kekurangannya ada kelebihan yang luar biasa, apalagi kalian yang terlahir normal. Jadi tahu apa yang membuat kalian sulit menghafal ayat Alquran atau pelajaran lainnya?”
”Malas, Bu,” serempak mereka menjawab.
”Nah, buang jauh-jauh sifat malas itu. Berusaha semaksimal mungkin. Jangan lupa rutinkan membaca dzikir pagi atau sore. Karena dalam doa itu terdapat minta perlindungan kepada Allah dari sifat malas dan lupa,” tandas Bu Guru. (Humaiyah)